Forum Wedangan - Minggu, 26 Okt 08
Akan Hadirkan Jodhi Yudono & Kwartet on The Street
Kesadaran adalah sesuatu yang menjadi esensi dalam kehidupan kita sebagai manusia. Sadar menjadi bagian terpenting untuk bisa terus berkarya secara optimal memberi kemanfaatan untuk lingkungan terdekat. Inilah sebuah ikhtiar sederhana dari komunitas JRU untuk terus mengampanyekan kesadaran kita sebagai manusia. Salah satunya adalah via Forum Wedangan. Perhelatan yang dihadirkan secara berkala untuk mengajak lingkungan ke ruang rekreatif-inspiratif.
Forum Wedangan—ikon JRU yang selalu membawa inspirasi di ranah kewirausahaan dan budaya—akan kembali digelar. Perhelatan tersebut akan digelar Minggu, 26 Oktober 2008. Kali ini yang menjadi tema sentral adalah “Senantiasa Menuju Ruang Sadar”. JRU selalu terusik untuk memberikan rekrea-inspira di lingkungan terdekat. Seperti yang sudah dituliskan dalam intro tulisan, kesadaran adalah bagian terpenting untuk bisa berkarya optimal... (Wuah gagah men!)
Untuk mewartakan kesadaran ini, JRU akan menghadirkan tamu khusus yang hadir dari Jakarta. Tamu spesial tersebut adalah musikus sekaligus penyair Jodhi Yudhono. Persona satu ini sempat dibesarkan dari Semarang dan pernah memberikan warna di ranah kesenian di kota ATLAS. Jodhi yang sehari-harinya kini menjadi artis & jurnalis di salah satu media online terkemuka ini, nantinya tidak akan tampil sendiri. Dia membawa kelompok musik akustiknya, “Quartet on the Street”.
Mereka akan tampil membawakan lagu-lagu kontemplatif seperti lagu yang mengangkat tentang tema alam, problem lingkungan, dan keseharian kita sebagai manusia. Kelompok musik ini dikenal oleh publik sebagai sebuah kelompok yang kerap mengisi untuk musikalisasi puisi. Jam terbangnya juga terbilang cukup lumayan dengan kerapnya mereka tampil di berbagai kota. Jodhi dan Quartet on the Street akan menjadi suguhan inspiratif sekaligus kontempelatif untuk siapapun yang hadir mendengarkannya.
Forum Wedangan kali ini memang dikemas berbeda dengan lainnya sebab forum kali ini selain diisi dengan sebuah repertoir musik dan lagu juga khusus dipersembahkan untuk memberikan penghiburan bagi Darmanto Jatman, budayawan asli Semarang. Budayawan yang juga akademisi dari Universitas Diponegoro ini beberapa waktu lalu sempat mengalami stroke dan hingga hari ini kondisinya masih belum pulih betul. Karena alasan itulah, spesial untuk kali ini, Forum Wedangan juga dihelat pada hari Minggu dan pagi hari pula... Forum Wedangan kali ini akan digelar di Warung Wedangan, Jalan Brotojoyo Raya Blok D Pondok Indraprasta mulai pukul 09.30.
Seperti biasanya, Forum Wedangan ini gratis tetapi memang harus registrasi terlebih dahulu kepada JRU melalui Erna Hermiyanti di (024) 70209829. Kesempatan tetamu umum yang hadir juga dibatasi karena keterbatasan tempat.
Sekilas “Jodhi Yudono & Quartet on the Street”
Jodhi Yudono lahir di Cilacap pada 16 Mei 1963. Mulai serius bermusik di Semarang pada pertengahan tahun 80-an. Awalnya menjadi penata musik teater, memusikalisasikan puisi sendiri dan puisi beberapa penyair Semarang untuk dipentaskan di beberapa tempat di Semarang hingga Tegal.
Awal 1990 bekerja di Jakarta sebagai wartawan di Tabloid Citra Musik, Majalah Jakarta-Jakarta, dan kini bertanggung-jawab di kolom Seni Budaya Kompas Cyber Media. Di sela-sela kesibukannya sebagai wartawan, ia pernah menjadi penata musik untuk sinetron Lelaki dari Tanjung Bira yang ditayangkan TVRI (1993), membuat album kompilasi berjudul Satu Hati (2006) bersama Iwan Fals, Franky Sahilatua, Trie Utami, Doel Soembang, Toto Tewel. Bersama Franky Sahilatua, dan album Angin pun Berbisik menghibur para buruh migran di Victoria Park Hong Kong. Pentas di beberapa tempat di Jakarta, Tegal, Semarang, Bali, Purwokerto, Bandung, Wonosobo, Serang.
Konser Amal untuk orang-orang sakit:
1. Konser untuk Pak Syamsudin, penderita strooke (Tangerang)
2. Konser untuk Pepeng (komedian) (Jakarta)
3. Konser untuk Ibu (Purwokerto)
5. Konser untuk Teguh Esha (novelis) (Jakarta)
4. Konser untuk para pasien berpenyakit berat (Tangerang)
5. Konser untuk para pasien yang terusir dari RSCM (Jakarta)
6. Konser untuk para ibu (Ciledug)
Quartet on the Street
Adalah sekumpulan musisi yang memulai kariernya dari jalanan sebelum akhirnya ngamen di beberapa hotel dan cafe di Jakarta. Terdiri dari: Ichan (gitar), Arul (biola), Tutut (biola, dan Arief (cello).
Mereka terbentuk pada 2008, setelah bersepakat hendak mendukung Jodhi Yudono dalam konser maupun rekaman.
Secara musikalitas, mereka tak perlu diragukan lagi. Tutut adalah lulusan Institut Kesenian Jakarta yang kini menjadi dosen di Universitas Negeri Malang. Di samping ngamen, Uut juga mengajar di Sekolah Musik Purwatjaraka.
Sementara Ichan yang berbasis jazz, selain ngamen di beberapa hotel, kini ia juga tercatat sebagai tenaga pengajar di Sekolah Musik Farabi pimpinan Dwiki Darmawan.
Arul, adalah musisi kelahiran Surabaya yang benar-benar besar di jalan. Datang ke Jakarta bermodalkan satu biola yang ia gunakan untuk ngamen di bus-bus kota. Kini, selain ngamen di beberapa cafe, Arul adalah pendukung sejati Jodhi Yudono.
Arief, lelaki kelahiran Semarang ini saat datang ke Jakarta di tahun 80-an belum tahu kalau dirinya bakal menjadi pemusik, apalagi sebagai pemain biola atau cello. Kini selain menjadi pemain cello di Quartet on the Street, Arief juga sibuk main dari hotel ke hotel.
Yanu: Manajer
Pernah memanajeri beberapa grup. Kini, selain memanajari Jodhi Yudono and friends, ia juga aktif di komunitas Capoeira.
Forum Wedangan—ikon JRU yang selalu membawa inspirasi di ranah kewirausahaan dan budaya—akan kembali digelar. Perhelatan tersebut akan digelar Minggu, 26 Oktober 2008. Kali ini yang menjadi tema sentral adalah “Senantiasa Menuju Ruang Sadar”. JRU selalu terusik untuk memberikan rekrea-inspira di lingkungan terdekat. Seperti yang sudah dituliskan dalam intro tulisan, kesadaran adalah bagian terpenting untuk bisa berkarya optimal... (Wuah gagah men!)
Untuk mewartakan kesadaran ini, JRU akan menghadirkan tamu khusus yang hadir dari Jakarta. Tamu spesial tersebut adalah musikus sekaligus penyair Jodhi Yudhono. Persona satu ini sempat dibesarkan dari Semarang dan pernah memberikan warna di ranah kesenian di kota ATLAS. Jodhi yang sehari-harinya kini menjadi artis & jurnalis di salah satu media online terkemuka ini, nantinya tidak akan tampil sendiri. Dia membawa kelompok musik akustiknya, “Quartet on the Street”.
Mereka akan tampil membawakan lagu-lagu kontemplatif seperti lagu yang mengangkat tentang tema alam, problem lingkungan, dan keseharian kita sebagai manusia. Kelompok musik ini dikenal oleh publik sebagai sebuah kelompok yang kerap mengisi untuk musikalisasi puisi. Jam terbangnya juga terbilang cukup lumayan dengan kerapnya mereka tampil di berbagai kota. Jodhi dan Quartet on the Street akan menjadi suguhan inspiratif sekaligus kontempelatif untuk siapapun yang hadir mendengarkannya.
Forum Wedangan kali ini memang dikemas berbeda dengan lainnya sebab forum kali ini selain diisi dengan sebuah repertoir musik dan lagu juga khusus dipersembahkan untuk memberikan penghiburan bagi Darmanto Jatman, budayawan asli Semarang. Budayawan yang juga akademisi dari Universitas Diponegoro ini beberapa waktu lalu sempat mengalami stroke dan hingga hari ini kondisinya masih belum pulih betul. Karena alasan itulah, spesial untuk kali ini, Forum Wedangan juga dihelat pada hari Minggu dan pagi hari pula... Forum Wedangan kali ini akan digelar di Warung Wedangan, Jalan Brotojoyo Raya Blok D Pondok Indraprasta mulai pukul 09.30.
Seperti biasanya, Forum Wedangan ini gratis tetapi memang harus registrasi terlebih dahulu kepada JRU melalui Erna Hermiyanti di (024) 70209829. Kesempatan tetamu umum yang hadir juga dibatasi karena keterbatasan tempat.
Sekilas “Jodhi Yudono & Quartet on the Street”
Jodhi Yudono lahir di Cilacap pada 16 Mei 1963. Mulai serius bermusik di Semarang pada pertengahan tahun 80-an. Awalnya menjadi penata musik teater, memusikalisasikan puisi sendiri dan puisi beberapa penyair Semarang untuk dipentaskan di beberapa tempat di Semarang hingga Tegal.
Awal 1990 bekerja di Jakarta sebagai wartawan di Tabloid Citra Musik, Majalah Jakarta-Jakarta, dan kini bertanggung-jawab di kolom Seni Budaya Kompas Cyber Media. Di sela-sela kesibukannya sebagai wartawan, ia pernah menjadi penata musik untuk sinetron Lelaki dari Tanjung Bira yang ditayangkan TVRI (1993), membuat album kompilasi berjudul Satu Hati (2006) bersama Iwan Fals, Franky Sahilatua, Trie Utami, Doel Soembang, Toto Tewel. Bersama Franky Sahilatua, dan album Angin pun Berbisik menghibur para buruh migran di Victoria Park Hong Kong. Pentas di beberapa tempat di Jakarta, Tegal, Semarang, Bali, Purwokerto, Bandung, Wonosobo, Serang.
Konser Amal untuk orang-orang sakit:
1. Konser untuk Pak Syamsudin, penderita strooke (Tangerang)
2. Konser untuk Pepeng (komedian) (Jakarta)
3. Konser untuk Ibu (Purwokerto)
5. Konser untuk Teguh Esha (novelis) (Jakarta)
4. Konser untuk para pasien berpenyakit berat (Tangerang)
5. Konser untuk para pasien yang terusir dari RSCM (Jakarta)
6. Konser untuk para ibu (Ciledug)
Quartet on the Street
Adalah sekumpulan musisi yang memulai kariernya dari jalanan sebelum akhirnya ngamen di beberapa hotel dan cafe di Jakarta. Terdiri dari: Ichan (gitar), Arul (biola), Tutut (biola, dan Arief (cello).
Mereka terbentuk pada 2008, setelah bersepakat hendak mendukung Jodhi Yudono dalam konser maupun rekaman.
Secara musikalitas, mereka tak perlu diragukan lagi. Tutut adalah lulusan Institut Kesenian Jakarta yang kini menjadi dosen di Universitas Negeri Malang. Di samping ngamen, Uut juga mengajar di Sekolah Musik Purwatjaraka.
Sementara Ichan yang berbasis jazz, selain ngamen di beberapa hotel, kini ia juga tercatat sebagai tenaga pengajar di Sekolah Musik Farabi pimpinan Dwiki Darmawan.
Arul, adalah musisi kelahiran Surabaya yang benar-benar besar di jalan. Datang ke Jakarta bermodalkan satu biola yang ia gunakan untuk ngamen di bus-bus kota. Kini, selain ngamen di beberapa cafe, Arul adalah pendukung sejati Jodhi Yudono.
Arief, lelaki kelahiran Semarang ini saat datang ke Jakarta di tahun 80-an belum tahu kalau dirinya bakal menjadi pemusik, apalagi sebagai pemain biola atau cello. Kini selain menjadi pemain cello di Quartet on the Street, Arief juga sibuk main dari hotel ke hotel.
Yanu: Manajer
Pernah memanajeri beberapa grup. Kini, selain memanajari Jodhi Yudono and friends, ia juga aktif di komunitas Capoeira.