Selamat Datang Warga Baru
Kelahiran adalah sebuah harapan yang tersemai untuk masa depan yang lebih baik. Doa itu pula yang tersemat ketika JRU kedatangan warga baru beberapa saat yang lalu. Perjuangan antara hidup-mati terbayar dengan tangisan sosok mungil yang akan mewarnai energi baru untuk terus melangkah.
Dua relawan JRU sekaligus, Ria Adijoyo dan Tri Prameswari (pemilik Warung Wedangan) secara berurutan telah menyelesaikan tugasnya sebagai seorang perempuan. Keduanya menuntaskan perjuangan selama 9 bulan mengandung dan akhirnya menghadirkan dua sosok mungil ke muka dunia.
Kabar kelahiran pertama datang dari pasangan relawan Sutar Adijoyo dan Ria Adijoyo. Sutar yang sudah memiliki seorang putri bernama Ratu Lintang Permataku (kini sudah menduduki bangku TK A) memang sudah lama berangan-angan memberi adik Lintang seorang jagoan. Bersyukur, istri tercintanya yang juga Pemilik Cantik Creative Craft tersebut berhasil mewujudkan keinginannya dengan melahirkan seorang jagoan di 21 Oktober 2008 lalu. Jagoan cilik tersebut diberi nama Senopati Jibril Damarbumi.
Sutar Adijoyo bisa dibilang adalah salah satu relawan senior dalam jajaran relawan JRU. Pria Yogya yang mendirikan Falah Etnik Card (salah satu unit pendampingan bisnis JRU) ini sekilas memang tampil “sangar”. Rambut gondrong dan badan gempal. Tetapi, di balik tampilannya yang “sangar” tersebut, Mas Sutar (begitu biasa relawan JRU lainnya memanggil) adalah pria lembut yang sabar. Kesabaran, keuletan, dan komitmennya kini telah membuahkan hasil dengan beberapa unit pendampingan usaha yang ikut dibidaninya di lingkungan JRU. Rekam jejaknya kini sudah malah melintang bukan hanya di ranah wirausaha tetapi juga merambah ke ranah kebudayaan dan koleksi berbagai benda antik.
Merenda rumah tangga dengan Ria Adijoyo yang juga sama-sama berasal dari tanah Yogyakarta, Sutar Adijoyo kini menjadi ayah dari dua putri-putra yaitu Ratu Lintang Permataku (TK A) dan Senopati Jibril Damarbumi (lahir 21 Oktober 2008). Sukses mendampingi usaha di lingkungan JRU, Sutar kini juga mendampingi usaha istrinya Ria Adijoyo yang memilih kerajinan tangan sebagai pilihan usahanya. Unit pendampingan di ranah kerajinan ini kemudian diberi bendera Cantik Creative Craft.
Sehari setelah kelahiran Senopati, JRU juga kedatangan warga baru dengan kelahiran putra pasangan Tri Prameswari dan Mamad. Berbeda dengan pasangan Sutar Adijoyo-Ria Adijoyo, pasangan muda ini menantikan buah hati pertama mereka. Proses persalinan normal berhasil dilalui oleh salah satu pemilik Warung Wedangan ini.
Tri Prameswari adalah saah satu relawan JRU yang selama ini banyak mendukung di belakang layar. Aktivitas sehari-harinya sebagai koordinator di Warung Wedangan menjadikan dirinya seringkali berurusan dengan logistik selama kegiatan JRU berlangsung. Tri adalah salah satu bukti nyata komitmen panjang JRU untuk menumbuhkan wirausaha baru. Tri berkenalan dengan JRU melalui proses yang unik. Dirinya adalah salah satu anak asuh dari unit pendampingan usaha JRU. Usai menamatkan pendidikan SMEA, Tri langsung terjun sebagai karyawan di lingkungan JRU. Pertumbuhan mentalitasnya kemudian mengantarkan Tri sebagai salah satu koordinator di Klop (bank kartu nama blanko bergaya) dan Bakmi Tanjung. Ketelatenannya di ranah kuliner membuat Tri kemudian membuka Warung Wedangan yang berada di bilangan Pondok Indraprasta.
Dua relawan JRU sekaligus, Ria Adijoyo dan Tri Prameswari (pemilik Warung Wedangan) secara berurutan telah menyelesaikan tugasnya sebagai seorang perempuan. Keduanya menuntaskan perjuangan selama 9 bulan mengandung dan akhirnya menghadirkan dua sosok mungil ke muka dunia.
Kabar kelahiran pertama datang dari pasangan relawan Sutar Adijoyo dan Ria Adijoyo. Sutar yang sudah memiliki seorang putri bernama Ratu Lintang Permataku (kini sudah menduduki bangku TK A) memang sudah lama berangan-angan memberi adik Lintang seorang jagoan. Bersyukur, istri tercintanya yang juga Pemilik Cantik Creative Craft tersebut berhasil mewujudkan keinginannya dengan melahirkan seorang jagoan di 21 Oktober 2008 lalu. Jagoan cilik tersebut diberi nama Senopati Jibril Damarbumi.
Sutar Adijoyo bisa dibilang adalah salah satu relawan senior dalam jajaran relawan JRU. Pria Yogya yang mendirikan Falah Etnik Card (salah satu unit pendampingan bisnis JRU) ini sekilas memang tampil “sangar”. Rambut gondrong dan badan gempal. Tetapi, di balik tampilannya yang “sangar” tersebut, Mas Sutar (begitu biasa relawan JRU lainnya memanggil) adalah pria lembut yang sabar. Kesabaran, keuletan, dan komitmennya kini telah membuahkan hasil dengan beberapa unit pendampingan usaha yang ikut dibidaninya di lingkungan JRU. Rekam jejaknya kini sudah malah melintang bukan hanya di ranah wirausaha tetapi juga merambah ke ranah kebudayaan dan koleksi berbagai benda antik.
Merenda rumah tangga dengan Ria Adijoyo yang juga sama-sama berasal dari tanah Yogyakarta, Sutar Adijoyo kini menjadi ayah dari dua putri-putra yaitu Ratu Lintang Permataku (TK A) dan Senopati Jibril Damarbumi (lahir 21 Oktober 2008). Sukses mendampingi usaha di lingkungan JRU, Sutar kini juga mendampingi usaha istrinya Ria Adijoyo yang memilih kerajinan tangan sebagai pilihan usahanya. Unit pendampingan di ranah kerajinan ini kemudian diberi bendera Cantik Creative Craft.
Sehari setelah kelahiran Senopati, JRU juga kedatangan warga baru dengan kelahiran putra pasangan Tri Prameswari dan Mamad. Berbeda dengan pasangan Sutar Adijoyo-Ria Adijoyo, pasangan muda ini menantikan buah hati pertama mereka. Proses persalinan normal berhasil dilalui oleh salah satu pemilik Warung Wedangan ini.
Tri Prameswari adalah saah satu relawan JRU yang selama ini banyak mendukung di belakang layar. Aktivitas sehari-harinya sebagai koordinator di Warung Wedangan menjadikan dirinya seringkali berurusan dengan logistik selama kegiatan JRU berlangsung. Tri adalah salah satu bukti nyata komitmen panjang JRU untuk menumbuhkan wirausaha baru. Tri berkenalan dengan JRU melalui proses yang unik. Dirinya adalah salah satu anak asuh dari unit pendampingan usaha JRU. Usai menamatkan pendidikan SMEA, Tri langsung terjun sebagai karyawan di lingkungan JRU. Pertumbuhan mentalitasnya kemudian mengantarkan Tri sebagai salah satu koordinator di Klop (bank kartu nama blanko bergaya) dan Bakmi Tanjung. Ketelatenannya di ranah kuliner membuat Tri kemudian membuka Warung Wedangan yang berada di bilangan Pondok Indraprasta.