Temu Wiramuda : Momentum Aktual Wiramuda Kita
23 Desember 2008 bisa jadi merupakan hari istimewa bagi teman-teman Wiramuda. Di hari itu, mereka sedari pagi sudah harus bersiap diri, berdandan, dan mengenakan baju lurik untuk tampil sebaik mungkin sebagai Wiramuda yang akan diperkenalkan kepada sekitar 125 tetamu yang hadir di pukul 09.00 nanti.
Persiapan sudah dilakukan sejak jauh hari sebelumnya. Mereka juga sudah diajak dua kali untuk bertandang ke ruangan Lokapala, Gedung BI Semarang Lantai 8 untuk menyaksikan ruangan di mana mereka akan tampil sebagai bintang, sebagai Wiramuda yang menjadi harapan bagi Kadin Jawa Tengah, Bank Indonesia, BP Dikjur Jawa Tengah, dan tentu saja Jaringan RumahUSAHA. Ternyata, harapan tersebut bukan saja menjadi harapan bagi keempat lembaga tersebut. Harapan ke 12 Wiramuda tersebut bisa menjadi “sesuatu” nantinya juga disampaikan oleh tetamu yang hadir mulai dari Ir. Budi Santoso, tokoh bisnis Jawa Tengah yang dikenal publik sebagai Pemimpin Umum Harian Suara Merdeka dan anggota DPD RI, lalu Soediro Atmoprawiro, Wakil Ketua Umum Kadin Jawa Tengah yang intens bergelut dengan dunia UMKM dan koperasi dan kini juga mengemban amanah sebagai Ketua KOP Jawa Tengah, dan tak lupa harapan dari Zaeni Aboe Amin, Pemimpin Bank Indonesia Semarang yang tak henti-hentinya memberikan semangat kepada mereka—bukan saja pada saat sambutan tetapi juga lewat pembacaan puisi spontannya dan dialog inspiratifnya. Detik demi detik bergulir dan akhirnya gelaran Temu Wiramuda 2008 mulai dibuka dengan celotehan khas pembawa acara Shanty Rosalia. Sosok penyiar radio Smart FM yang sudah berulang kali menemani JRU menghelat acara-acara ini tampil prima dan cair menaklukan ruangan dan hadirin yang tampak begitu serius. Sambutan terus mengalir. Tuan rumah yang diwakili melalui sambutan Pemimpin Bank Indonesia Semarang, Zaeni Aboe Amin mengaku berharap ke-12 Wiramuda ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah nantinya. “Kita berharap banyak pada generasi muda,” ujarnya. Kesempatan selanjutnya datang kepada H.M. Soediro Atmoprawiro yang memberikan nasehat kepada mereka untuk terus bersemangat. Pria yang kini menjadi Ketua Komite Olahraga Provinsi (KOP) Jawa Tengah tersebut sedikit menceritakan jika dirinya dulu juga merintis “karier” kewirausahaan dari bawah. Inilah teladan yang harus dicontoh juga oleh rekan-rekan Wiramuda. Tibalah saatnya ketika Wiramuda diperkenalkan. Semuanya berjalan lancar. Paryono yang pernah berjuang pulang dini hari ke Banyumas hanya untuk mengambil legalisasi ijazah tampil memberikan sedikit komentar tentang Wiramuda. Sugiyanto yang tampil otentik di foto dengan gitarnya, mengucapkan satu kata: terima kasih ketika Shanty Rosalia mencoba bercakap dengan rekan Wiramuda yang relatif pendiam tersebut. Lina Luthfiana yang tengah belajar bahasa Jepang mencoba mempraktikkan sedikit kompetensinya tersebut ke hadapan hadirin dengan memperkenalkan diri dengan bahasa Jepang. Hadirin kemudian diajak untuk lebih menghayati arti kehidupan dengan alunan musikalisasi puisi karya Jodhi Yudono yang tampil bersama Irul dan Tutut, dua violis yang setia menemaninya. Jika biasanya musikus yang juga jurnalis tersebut menghibur orang-orang yang sakit, kini dia menyemangati rekan-rekan muda untuk terus senantiasa bertumbuh. Di tengah pementasan, Pemimpin Bank Indonesia, Zaeni Aboe Amin duduk bersila di atas pentas membacakan puisi karya relawan JRU, Heruningsih atau biasa dipanggil dengan sebutan Nining yang ditulis bersama relawan cilik JRU, Anis Sasongko. Temu Wiramuda 2008 ditutup dengan diskusi antara sesepuh bisnis Jawa Tengah, Budi Santoso yang ditemani oleh Pemimpin Bank Indonesia Semarang, Zaeni Aboe Amin dan Ketua Kadin Jawa Tengah, Solichedi. Diskusi yang dipandu langsung oleh Ferry, eksekutif muda yang juga profesional radio dari Smart FM Semarang tersebut, berlangsung cair dan inspiratif. Ketiga tokoh yang bisa dibilang gaek di Jawa Tengah tersebut intinya mengemukakan jika peranan sektor informal sangat penting apalagi di tengah impitan krisis ekonomi global akhir-akhir ini. Hadirin kemudian dipersilakan untuk menikmati sajian santap siang yang telah dihidangkan sembari menikmati sajian hiburan musik dari Bohemia Accoustic Music. Kelompok musik jalanan yang kini beranjak profesional tersebut tampil memukau denan sajian tembang-tembang kenangan yang akrab di telinga tetamu yang umumnya pengusaha dan profesional perbankan tersebut. Terus bertumbuh Wiramuda, mari bersama wujudkan masyarakat wirausaha di provinsi tercinta ini!
Persiapan sudah dilakukan sejak jauh hari sebelumnya. Mereka juga sudah diajak dua kali untuk bertandang ke ruangan Lokapala, Gedung BI Semarang Lantai 8 untuk menyaksikan ruangan di mana mereka akan tampil sebagai bintang, sebagai Wiramuda yang menjadi harapan bagi Kadin Jawa Tengah, Bank Indonesia, BP Dikjur Jawa Tengah, dan tentu saja Jaringan RumahUSAHA. Ternyata, harapan tersebut bukan saja menjadi harapan bagi keempat lembaga tersebut. Harapan ke 12 Wiramuda tersebut bisa menjadi “sesuatu” nantinya juga disampaikan oleh tetamu yang hadir mulai dari Ir. Budi Santoso, tokoh bisnis Jawa Tengah yang dikenal publik sebagai Pemimpin Umum Harian Suara Merdeka dan anggota DPD RI, lalu Soediro Atmoprawiro, Wakil Ketua Umum Kadin Jawa Tengah yang intens bergelut dengan dunia UMKM dan koperasi dan kini juga mengemban amanah sebagai Ketua KOP Jawa Tengah, dan tak lupa harapan dari Zaeni Aboe Amin, Pemimpin Bank Indonesia Semarang yang tak henti-hentinya memberikan semangat kepada mereka—bukan saja pada saat sambutan tetapi juga lewat pembacaan puisi spontannya dan dialog inspiratifnya. Detik demi detik bergulir dan akhirnya gelaran Temu Wiramuda 2008 mulai dibuka dengan celotehan khas pembawa acara Shanty Rosalia. Sosok penyiar radio Smart FM yang sudah berulang kali menemani JRU menghelat acara-acara ini tampil prima dan cair menaklukan ruangan dan hadirin yang tampak begitu serius. Sambutan terus mengalir. Tuan rumah yang diwakili melalui sambutan Pemimpin Bank Indonesia Semarang, Zaeni Aboe Amin mengaku berharap ke-12 Wiramuda ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah nantinya. “Kita berharap banyak pada generasi muda,” ujarnya. Kesempatan selanjutnya datang kepada H.M. Soediro Atmoprawiro yang memberikan nasehat kepada mereka untuk terus bersemangat. Pria yang kini menjadi Ketua Komite Olahraga Provinsi (KOP) Jawa Tengah tersebut sedikit menceritakan jika dirinya dulu juga merintis “karier” kewirausahaan dari bawah. Inilah teladan yang harus dicontoh juga oleh rekan-rekan Wiramuda. Tibalah saatnya ketika Wiramuda diperkenalkan. Semuanya berjalan lancar. Paryono yang pernah berjuang pulang dini hari ke Banyumas hanya untuk mengambil legalisasi ijazah tampil memberikan sedikit komentar tentang Wiramuda. Sugiyanto yang tampil otentik di foto dengan gitarnya, mengucapkan satu kata: terima kasih ketika Shanty Rosalia mencoba bercakap dengan rekan Wiramuda yang relatif pendiam tersebut. Lina Luthfiana yang tengah belajar bahasa Jepang mencoba mempraktikkan sedikit kompetensinya tersebut ke hadapan hadirin dengan memperkenalkan diri dengan bahasa Jepang. Hadirin kemudian diajak untuk lebih menghayati arti kehidupan dengan alunan musikalisasi puisi karya Jodhi Yudono yang tampil bersama Irul dan Tutut, dua violis yang setia menemaninya. Jika biasanya musikus yang juga jurnalis tersebut menghibur orang-orang yang sakit, kini dia menyemangati rekan-rekan muda untuk terus senantiasa bertumbuh. Di tengah pementasan, Pemimpin Bank Indonesia, Zaeni Aboe Amin duduk bersila di atas pentas membacakan puisi karya relawan JRU, Heruningsih atau biasa dipanggil dengan sebutan Nining yang ditulis bersama relawan cilik JRU, Anis Sasongko. Temu Wiramuda 2008 ditutup dengan diskusi antara sesepuh bisnis Jawa Tengah, Budi Santoso yang ditemani oleh Pemimpin Bank Indonesia Semarang, Zaeni Aboe Amin dan Ketua Kadin Jawa Tengah, Solichedi. Diskusi yang dipandu langsung oleh Ferry, eksekutif muda yang juga profesional radio dari Smart FM Semarang tersebut, berlangsung cair dan inspiratif. Ketiga tokoh yang bisa dibilang gaek di Jawa Tengah tersebut intinya mengemukakan jika peranan sektor informal sangat penting apalagi di tengah impitan krisis ekonomi global akhir-akhir ini. Hadirin kemudian dipersilakan untuk menikmati sajian santap siang yang telah dihidangkan sembari menikmati sajian hiburan musik dari Bohemia Accoustic Music. Kelompok musik jalanan yang kini beranjak profesional tersebut tampil memukau denan sajian tembang-tembang kenangan yang akrab di telinga tetamu yang umumnya pengusaha dan profesional perbankan tersebut. Terus bertumbuh Wiramuda, mari bersama wujudkan masyarakat wirausaha di provinsi tercinta ini!