Selamat Jalan Pak Piet Budiono….
Maut memang tidak pernah dapat ditolak, bila Tuhan sudah menentukan tak ada jalan lain untuk bisa terhindar darinya. Sebuah berita duka tersiar tergesa mengusik damainya pagi di bulan Syawal ini. Satu lagi saudara tercinta dipanggil Illahi, saudara yang membekas dalam ingatan penuh canda dan tawa. Saudara yang setia menemani langkah Jaringan RumahUSAHA, menebar semangat kewirausahaan. Saudara itu bernama Piet Budiono.
Bila Chairil Anwar ingin hidup seribu tahun lagi, tampaknya larik tersebut hanyalah sebuah kebulatan tekad untuk mengabadikan kehidupan dengan sebuah karya monumental yang tetap diingat sepanjang masa. Mungkin falsafah inilah yang dipegang oleh seorang (alm.) Piet Budiono, sosok pejuang keuangan mikro yang membaktikan paruh terakhir hidupnya dengan karya nyata membangkitkan kemandirian masyarakat melalui kegiatan pengembangan ekonomi mikro. Sekjen Asosiasi Koperasi Simpan-Pinjam Indonesia (Askosindo) Jawa Tengah ini dipanggil mendadak oleh Illahi dalam rentang usia ke-48 bersama putri keduanya, Elizabet Patricia Ratna Budiono (9) pada Rabu (23/9) malam yang lalu.
Kecelakaan tragis yang terjadi di ruas pantura Kendal tersebut mengakibatkan mobil Toyota Kijang yang dikendarainya ringsek karena menabrak bus PO HD Transport usai oleng hingga melanggar median jalan menghindari motor yang akan menyeberang. Kecelakaan tersebut selain merenggut Piet, putri keduanya, juga merenggut nyawa kerabatnya yang diidentifikasi bernama Siti Aminah (61).
Jenazah keduanya kini telah beristirahat dengan tenang di peristirahatan terakhir di TPU Bergota usai diberangkatkan dengan misa arwah pada Kamis (24/9) pukul 09.00 yang dihadiri oleh ratusan pelayat di rumah duka, Jalan Kapas Utara XIII / H-119 Gebangsari, Semarang. Kereta jenazah kemudian bergerak dari rumah duka pukul 13.00 dengan diiringi oleh ratusan pelayat yang terdiri atas berbagai unsur masyarakat. Tampak di antara pelayat adalah Kepala Dinas Koperasi & UMKM Jawa Tengah, Abdul Sulhadi, Ketua Askosindo Jawa Tengah, Suntoro, dan Ketua Kadin Jawa Tengah, Solichedi.
Piet Budiono bagi JRU adalah kerabat dekat yang menjadi saksi pergerakan komunitas ini menebar semangat kewirausahaan. Salah satu yang paling dikenang oleh JRU adalah saat beliau menjadi bagian penting yang turut memberi warna pada kegiatan Ekspo UMKM 2007 yang berlangsung di Gedung JDC pada 4-6 Mei 2007. Pada kesempatan tersebut, Piet yang masih menjabat sebagai Sekjen Gema PKM Jawa Tengah hadir total di seluruh kegiatan. Bahkan, pada salah satu sesi acara, beliau membawa serta rombongan ibu-ibu pedagang Pasar Bulu yang bercerita tentang perjuangan mereka menjadi wirausaha mikro. Mereka adalah salah satu binaan Piet Budiono melalui KSU Bagor (Bakul Gotong-Royong) dan KSP Sahabat—waktu itu. Pada kesempatan itulah, ibu-ibu luar biasa ini kemudian mendapat skim hibah dari Ketua Kadin Jateng, Solichedi yang langsung diserahkelolakan kepada Piet Budiono.
JRU kemudian juga menjadi salah satu yang membantu kegiatan Jambore Keuangan Mikro 2007 yang dibesut oleh Piet Budiono dan kawan-kawan pada akhir tahun tersebut. Piet juga hampir tidak pernah absen dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh JRU. Mulai dari Kampoeng Wedangan, BLPT Techno Expo, berbagai Forum Wedangan, hingga yang terakhir kali adalah Forum Wedangan Spesial yang juga didedikasikan untuk merilis buku terbaru Prie GS “3 Pil Kecerdasan Dosis Tinggi”. Piet yang penuh canda dan tawa tak jarang menjadi pencair suasana dalam forum tersebut. Dialognya yang ringan dan mengalir menjadi klop dengan nuansa informal yang kerap diusung oleh Koordinator Relawan JRU, iLik sAs ketika berdialog untuk membuka acara.
Karya beliau bisa dikatakan cukup signifikan pada masyarakat ekonomi kecil yang menjadi sahabatnya pada paruh terakhir kehidupannya. Kariernya yang cemerlang di dunia radio dan akademisi kemudian dilanjutkannya dengan menjadi pejuang ekonomi rakyat. Obsesinya kuat untuk membantu masyarakat kecil melalui kegiatan pemberdayaan keuangan mikro menjelma menjadi sebuah bola salju yang kian besar ketika dirinya berkecimpung di dunia keuangan mikro. Awal komitmennya adalah Koperasi Bagor di Pasar Bulu Semarang yang menyisakan beragam cerita manis tentang keuletan seorang Piet Budiono mendampingi rekannya yang selalu dianggap marjinal tersebut. Bahkan, dirinya sangat dikenal oleh pedagang Pasar Bulu seperti laiknya saudara sendiri. Kariernya kemudian dilanjutkan dengan menjadi pegiat di berbagai forum pemberdayaan ekonomi mikro hingga akhirnya beliau dipercaya menjadi Sekjen Askosindo Jawa Tengah.
Selamat Jalan Pak Piet… Semoga karya besarmu mendampingi mereka yang ingin bertumbuh menjadi wirausaha mikro-kecil yang tangguh kami bisa lanjutkan…
Bila Chairil Anwar ingin hidup seribu tahun lagi, tampaknya larik tersebut hanyalah sebuah kebulatan tekad untuk mengabadikan kehidupan dengan sebuah karya monumental yang tetap diingat sepanjang masa. Mungkin falsafah inilah yang dipegang oleh seorang (alm.) Piet Budiono, sosok pejuang keuangan mikro yang membaktikan paruh terakhir hidupnya dengan karya nyata membangkitkan kemandirian masyarakat melalui kegiatan pengembangan ekonomi mikro. Sekjen Asosiasi Koperasi Simpan-Pinjam Indonesia (Askosindo) Jawa Tengah ini dipanggil mendadak oleh Illahi dalam rentang usia ke-48 bersama putri keduanya, Elizabet Patricia Ratna Budiono (9) pada Rabu (23/9) malam yang lalu.
Kecelakaan tragis yang terjadi di ruas pantura Kendal tersebut mengakibatkan mobil Toyota Kijang yang dikendarainya ringsek karena menabrak bus PO HD Transport usai oleng hingga melanggar median jalan menghindari motor yang akan menyeberang. Kecelakaan tersebut selain merenggut Piet, putri keduanya, juga merenggut nyawa kerabatnya yang diidentifikasi bernama Siti Aminah (61).
Jenazah keduanya kini telah beristirahat dengan tenang di peristirahatan terakhir di TPU Bergota usai diberangkatkan dengan misa arwah pada Kamis (24/9) pukul 09.00 yang dihadiri oleh ratusan pelayat di rumah duka, Jalan Kapas Utara XIII / H-119 Gebangsari, Semarang. Kereta jenazah kemudian bergerak dari rumah duka pukul 13.00 dengan diiringi oleh ratusan pelayat yang terdiri atas berbagai unsur masyarakat. Tampak di antara pelayat adalah Kepala Dinas Koperasi & UMKM Jawa Tengah, Abdul Sulhadi, Ketua Askosindo Jawa Tengah, Suntoro, dan Ketua Kadin Jawa Tengah, Solichedi.
Piet Budiono bagi JRU adalah kerabat dekat yang menjadi saksi pergerakan komunitas ini menebar semangat kewirausahaan. Salah satu yang paling dikenang oleh JRU adalah saat beliau menjadi bagian penting yang turut memberi warna pada kegiatan Ekspo UMKM 2007 yang berlangsung di Gedung JDC pada 4-6 Mei 2007. Pada kesempatan tersebut, Piet yang masih menjabat sebagai Sekjen Gema PKM Jawa Tengah hadir total di seluruh kegiatan. Bahkan, pada salah satu sesi acara, beliau membawa serta rombongan ibu-ibu pedagang Pasar Bulu yang bercerita tentang perjuangan mereka menjadi wirausaha mikro. Mereka adalah salah satu binaan Piet Budiono melalui KSU Bagor (Bakul Gotong-Royong) dan KSP Sahabat—waktu itu. Pada kesempatan itulah, ibu-ibu luar biasa ini kemudian mendapat skim hibah dari Ketua Kadin Jateng, Solichedi yang langsung diserahkelolakan kepada Piet Budiono.
JRU kemudian juga menjadi salah satu yang membantu kegiatan Jambore Keuangan Mikro 2007 yang dibesut oleh Piet Budiono dan kawan-kawan pada akhir tahun tersebut. Piet juga hampir tidak pernah absen dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh JRU. Mulai dari Kampoeng Wedangan, BLPT Techno Expo, berbagai Forum Wedangan, hingga yang terakhir kali adalah Forum Wedangan Spesial yang juga didedikasikan untuk merilis buku terbaru Prie GS “3 Pil Kecerdasan Dosis Tinggi”. Piet yang penuh canda dan tawa tak jarang menjadi pencair suasana dalam forum tersebut. Dialognya yang ringan dan mengalir menjadi klop dengan nuansa informal yang kerap diusung oleh Koordinator Relawan JRU, iLik sAs ketika berdialog untuk membuka acara.
Karya beliau bisa dikatakan cukup signifikan pada masyarakat ekonomi kecil yang menjadi sahabatnya pada paruh terakhir kehidupannya. Kariernya yang cemerlang di dunia radio dan akademisi kemudian dilanjutkannya dengan menjadi pejuang ekonomi rakyat. Obsesinya kuat untuk membantu masyarakat kecil melalui kegiatan pemberdayaan keuangan mikro menjelma menjadi sebuah bola salju yang kian besar ketika dirinya berkecimpung di dunia keuangan mikro. Awal komitmennya adalah Koperasi Bagor di Pasar Bulu Semarang yang menyisakan beragam cerita manis tentang keuletan seorang Piet Budiono mendampingi rekannya yang selalu dianggap marjinal tersebut. Bahkan, dirinya sangat dikenal oleh pedagang Pasar Bulu seperti laiknya saudara sendiri. Kariernya kemudian dilanjutkan dengan menjadi pegiat di berbagai forum pemberdayaan ekonomi mikro hingga akhirnya beliau dipercaya menjadi Sekjen Askosindo Jawa Tengah.
Selamat Jalan Pak Piet… Semoga karya besarmu mendampingi mereka yang ingin bertumbuh menjadi wirausaha mikro-kecil yang tangguh kami bisa lanjutkan…