Wiramuda Libur selama Ramadhan
Selama bulan Ramadhan, aktivitas pembelajaran Wiramuda lebih banyak dilakukan di luar kampus Pendidikan Wiramuda yang berada di Kompleks BP Dikjur Jawa Tengah. Mereka akan mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan selama belajar di Pendidikan Wiramuda di masyarakat. Baik di kampung halamannya atau di lokasi pendampingan usaha yang telah ditentukan sebelumnya. Ini merupakan bagian dari kelanjutan kategorisasi yang dilakukan oleh Pendidikan Wiramuda sebelumnya.
Terhitung mulai Senin (31/8) kemarin aktivitas pembelajaran di kampus Pendidikan Wiramuda libur total. Seluruh siswa Pendidikan Wiramuda yang masuk ke dalam kelompok stimulasi mandiri dan kelompok pembinaan diwajibkan untuk belajar di kampung halamannya masing-masing. Sedangkan untuk mereka yang masuk ke dalam kelompok pendampingan masih tetap berada di lokasi pendampingan secara lebih optimal. Menurut Adhimmas Nugroho, Pamong Pendidikan Wiramuda, langkah ini diambil sebagai bentuk model pembelajaran mandiri sekaligus alat ukur sejauh mana mereka mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang sudah mereka dapatkan selama di kampus dengan kondisi faktual di keluarga dan masyarakatnya. “Kami berusaha agar proses karantina mentalitas yang dilakukan tidak lantas membuat mereka menjadi berjarak dengan kondisi sosiokultural yang ada di sekitar mereka,” tambahnya.
Selama proses pembelajaran mandiri tersebut, setiap Wiramuda tetap diwajibkan untuk melakukan kajian keilmuan melalui bacaan referensi yang sudah mereka siapkan sebelumnya. “Kami sudah meminjam buku di perpustakaan sebagai bahan bacaan selama di rumah,” tutur Aris Sriyono yang akan pulang kampung ke Karanganyar. Selain di perpustakaan, mereka juga diizinkan meminjam beberapa koleksi bacaan milik pamong seperti beberapa referensi bisnis milik Koordinator Relawan JRU, iLik sAs yang menjadi salah satu incaran favorit siswa Wiramuda. “Ini saatnya berlatih mendisiplinkan diri dengan membaca, merenung, dan membantu orang tua,” tutur Paryono yang akrab dipanggil Perry ini. Bocah asal Banyumas ini lega karena dirinya akan mudik jauh lebih awal ketimbang arus mudik Lebaran ini nantinya.
Sebelum mereka dilepas untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing, pamong Pendidikan Wiramuda mengadakan kegiatan buka bersama yang diselenggarakan sederhana pada Sabtu (28/8) yang lalu. Hadir dalam buka bersama tersebut adalah Koordinator Relawan JRU, iLik sAs yang didampingi oleh beberapa pamong seperti Heruningsih Kusumaningrum, Arie Rachmawati, Erna Hermiyanti, dan Adhimmas Nugroho. Dalam pesan pelepasannya, Koordinator Relawan JRU, iLik sAs mengingatkan kembali proporsi 80% mentalitas (karakter) dan 20% keterampilan yang menjadi keyakinan JRU dan Pendidikan Wiramuda saat ini. “Kalian adalah mentalitas kalian, jadi apapun yang akan kalian lakukan nantinya di rumah itulah sesungguhnya mentalitas kalian,” ujarnya. Tentu saja ini merupakan sebuah harapan kepada mereka semua untuk mengimplementasikan berbagai nilai-nilai positif yang selama ini sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Beberapa nilai positif yang bisa ditularkan melalui keteladanan pribadi antara lain adalah militansi positif, keberanian untuk mengambil posisi tertentu, keyakinan yang kuat, dan belajar untuk sederhana serta apa adanya.
Aktivitas pembelajaran kampus akan mulai aktif kembali setelah libur Idul Fitri selesai pada 28 September 2009 nanti. Usai liburan nanti, mereka akan langsung dihadapkan pada situasi pembelajaran sesuai dengan pengelompokannya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk lebih mengoptimalkan potensi dan kompetensi mereka dalam kerangka untuk menyongsong pilihan masa depan yang telah mereka pilih : menjadi pekerja mandiri.
Terhitung mulai Senin (31/8) kemarin aktivitas pembelajaran di kampus Pendidikan Wiramuda libur total. Seluruh siswa Pendidikan Wiramuda yang masuk ke dalam kelompok stimulasi mandiri dan kelompok pembinaan diwajibkan untuk belajar di kampung halamannya masing-masing. Sedangkan untuk mereka yang masuk ke dalam kelompok pendampingan masih tetap berada di lokasi pendampingan secara lebih optimal. Menurut Adhimmas Nugroho, Pamong Pendidikan Wiramuda, langkah ini diambil sebagai bentuk model pembelajaran mandiri sekaligus alat ukur sejauh mana mereka mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang sudah mereka dapatkan selama di kampus dengan kondisi faktual di keluarga dan masyarakatnya. “Kami berusaha agar proses karantina mentalitas yang dilakukan tidak lantas membuat mereka menjadi berjarak dengan kondisi sosiokultural yang ada di sekitar mereka,” tambahnya.
Selama proses pembelajaran mandiri tersebut, setiap Wiramuda tetap diwajibkan untuk melakukan kajian keilmuan melalui bacaan referensi yang sudah mereka siapkan sebelumnya. “Kami sudah meminjam buku di perpustakaan sebagai bahan bacaan selama di rumah,” tutur Aris Sriyono yang akan pulang kampung ke Karanganyar. Selain di perpustakaan, mereka juga diizinkan meminjam beberapa koleksi bacaan milik pamong seperti beberapa referensi bisnis milik Koordinator Relawan JRU, iLik sAs yang menjadi salah satu incaran favorit siswa Wiramuda. “Ini saatnya berlatih mendisiplinkan diri dengan membaca, merenung, dan membantu orang tua,” tutur Paryono yang akrab dipanggil Perry ini. Bocah asal Banyumas ini lega karena dirinya akan mudik jauh lebih awal ketimbang arus mudik Lebaran ini nantinya.
Sebelum mereka dilepas untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing, pamong Pendidikan Wiramuda mengadakan kegiatan buka bersama yang diselenggarakan sederhana pada Sabtu (28/8) yang lalu. Hadir dalam buka bersama tersebut adalah Koordinator Relawan JRU, iLik sAs yang didampingi oleh beberapa pamong seperti Heruningsih Kusumaningrum, Arie Rachmawati, Erna Hermiyanti, dan Adhimmas Nugroho. Dalam pesan pelepasannya, Koordinator Relawan JRU, iLik sAs mengingatkan kembali proporsi 80% mentalitas (karakter) dan 20% keterampilan yang menjadi keyakinan JRU dan Pendidikan Wiramuda saat ini. “Kalian adalah mentalitas kalian, jadi apapun yang akan kalian lakukan nantinya di rumah itulah sesungguhnya mentalitas kalian,” ujarnya. Tentu saja ini merupakan sebuah harapan kepada mereka semua untuk mengimplementasikan berbagai nilai-nilai positif yang selama ini sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Beberapa nilai positif yang bisa ditularkan melalui keteladanan pribadi antara lain adalah militansi positif, keberanian untuk mengambil posisi tertentu, keyakinan yang kuat, dan belajar untuk sederhana serta apa adanya.
Aktivitas pembelajaran kampus akan mulai aktif kembali setelah libur Idul Fitri selesai pada 28 September 2009 nanti. Usai liburan nanti, mereka akan langsung dihadapkan pada situasi pembelajaran sesuai dengan pengelompokannya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk lebih mengoptimalkan potensi dan kompetensi mereka dalam kerangka untuk menyongsong pilihan masa depan yang telah mereka pilih : menjadi pekerja mandiri.