Program Kerjasama JRU-Bank Sahabat Purba Danarta Berlanjut
Kini JRU Miliki Plafon Pinjaman Rp 3 Miliar untuk Pengembangan Bisnis
Tak terasa, sinergi mutualisme antara JRU dan Bank Sahabat Purba Danarta sudah memasuki tahap akhir dalam hal pemanfaatan plafon pinjaman yang dimiliki. Plafon pinjaman sebesar Rp 1 miliar yang beberapa waktu lalu dipercayakan kepada JRU kini justru ditambah menjadi Rp 3 miliar. Sebuah bentuk kepercayaan yang didasari atas reputasi bersama unit pendampingan bisnis JRU.
Tahapan pendampingan bisnis berkelanjutan JRU tampaknya tahun ini akan berkembang menjadi sebuah model yang semakin sempurna. Akses permodalan yang menjadi salah satu napas lanjutan dari keyakinan berusaha kini sudah bukan lagi menjadi masalah besar bagi JRU. Bank Sahabat Purba Danarta, bank milik kelompok Triputra Group, kini memberikan tambahan kepercayaan lagi kepada JRU untuk mengalokasikan pembiayaan sebesar Rp 3 miliar. Pinjaman tersebut dialokasikan untuk pengembangan unit pendampingan kewirausahaan di lingkungan JRU yang sebelumnya dipatok pada angka Rp 1 miliar.
Pada kesempatan pertemuan antara Tim JRU dengan Tim Bank Sahabat Purba Danarta pada Rabu (7/7) lalu, dicapai kesepakatan untuk melanjutkan komitmen pembiayaan hingga menjadi Rp 3 miliar. Pinjaman tersebut sebagian besar dialokasikan untuk pembiayaan tanpa agunan yang dikoordinasi bersama antara pihak bank dengan JRU. Koordinator Gugus Tugas Kerjasama JRU-Bank Sahabat Purba Danarta, Adhimmas Nugroho menjelaskan komitmen pembiayaan ini akan mempermudah langkah pendampingan berkelanjutan JRU ke unit-unit pendampingan kewirausahaan baru. “Saat ini kami semakin terbuka untuk melakukan pembiayaan ke unit-unit pendampingan kewirausahaan baru yang terus bertumbuh,” lanjutnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain adalah Gatot Prasetyo, direktur PT Bank Sahabat Purba Danarta bersama dengan Hani Indrakesuma (Business Strategy Head), Prasetyo Herwidi (Business Alliance Head), dan Muhammad Maulana (Cluster Manager Jateng I). Tim JRU diwakili oleh Koordinator Relawan iLik sAs yang didampingi oleh relawan Shinta Nurcahyaning Latri, Heruningsih Kusumaningrum, dan Adhimmas Nugroho.
Gatot Prasetyo mewakili pihak bank menyampaikan kelanjutan komitmen pembiayaan ini merupakan indikator komitmen dari kedua belah pihak untuk saling menumbuhkan. “Komitmen kami untuk fokus ke pembiayaan mikro salah satunya ditunjukkan untuk pengembangan usaha mikro seperti ini,” tuturnya. Bank Sahabat Purba Danarta yang merupakan akuisisi Bank Purba Danarta oleh kelompok pembiayaan mikro Parasahabat yang kini menjadi salah satu anggota Kelompok Triputra tersebut fokus kepada pembiayaan mikro melalui pendampingan dan “group loan”. Kiprah Bank Purba Danarta selama puluhan tahun dipadu dengan sentuhan modernisasi dan permodalan kuat dari kelompok Parasahabat yang dimotori oleh pebisnis kawakan TP Rahmat, Benny Subianto, dan Palgunadi T. Setiawan.
Ke depan, JRU dan Bank Sahabat Purba Danarta akan mengembangkan konsep pembiayaan seperti ini untuk mengembangkan komunitas kewirausahaan lainnya. “Konsep ini sangat memungkinkan untuk menggerakkan pasar kewirausahaan lebih akseleratif,” ujar iLik sAs. Koordinator Relawan JRU ini siap bersama dengan jejaring yang dimiliki JRU hari ini mengembangkan konsep ini agar kewirausahaan di Jawa Tengah bisa lebih berkembang.
Tahapan pendampingan bisnis berkelanjutan JRU tampaknya tahun ini akan berkembang menjadi sebuah model yang semakin sempurna. Akses permodalan yang menjadi salah satu napas lanjutan dari keyakinan berusaha kini sudah bukan lagi menjadi masalah besar bagi JRU. Bank Sahabat Purba Danarta, bank milik kelompok Triputra Group, kini memberikan tambahan kepercayaan lagi kepada JRU untuk mengalokasikan pembiayaan sebesar Rp 3 miliar. Pinjaman tersebut dialokasikan untuk pengembangan unit pendampingan kewirausahaan di lingkungan JRU yang sebelumnya dipatok pada angka Rp 1 miliar.
Pada kesempatan pertemuan antara Tim JRU dengan Tim Bank Sahabat Purba Danarta pada Rabu (7/7) lalu, dicapai kesepakatan untuk melanjutkan komitmen pembiayaan hingga menjadi Rp 3 miliar. Pinjaman tersebut sebagian besar dialokasikan untuk pembiayaan tanpa agunan yang dikoordinasi bersama antara pihak bank dengan JRU. Koordinator Gugus Tugas Kerjasama JRU-Bank Sahabat Purba Danarta, Adhimmas Nugroho menjelaskan komitmen pembiayaan ini akan mempermudah langkah pendampingan berkelanjutan JRU ke unit-unit pendampingan kewirausahaan baru. “Saat ini kami semakin terbuka untuk melakukan pembiayaan ke unit-unit pendampingan kewirausahaan baru yang terus bertumbuh,” lanjutnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain adalah Gatot Prasetyo, direktur PT Bank Sahabat Purba Danarta bersama dengan Hani Indrakesuma (Business Strategy Head), Prasetyo Herwidi (Business Alliance Head), dan Muhammad Maulana (Cluster Manager Jateng I). Tim JRU diwakili oleh Koordinator Relawan iLik sAs yang didampingi oleh relawan Shinta Nurcahyaning Latri, Heruningsih Kusumaningrum, dan Adhimmas Nugroho.
Gatot Prasetyo mewakili pihak bank menyampaikan kelanjutan komitmen pembiayaan ini merupakan indikator komitmen dari kedua belah pihak untuk saling menumbuhkan. “Komitmen kami untuk fokus ke pembiayaan mikro salah satunya ditunjukkan untuk pengembangan usaha mikro seperti ini,” tuturnya. Bank Sahabat Purba Danarta yang merupakan akuisisi Bank Purba Danarta oleh kelompok pembiayaan mikro Parasahabat yang kini menjadi salah satu anggota Kelompok Triputra tersebut fokus kepada pembiayaan mikro melalui pendampingan dan “group loan”. Kiprah Bank Purba Danarta selama puluhan tahun dipadu dengan sentuhan modernisasi dan permodalan kuat dari kelompok Parasahabat yang dimotori oleh pebisnis kawakan TP Rahmat, Benny Subianto, dan Palgunadi T. Setiawan.
Ke depan, JRU dan Bank Sahabat Purba Danarta akan mengembangkan konsep pembiayaan seperti ini untuk mengembangkan komunitas kewirausahaan lainnya. “Konsep ini sangat memungkinkan untuk menggerakkan pasar kewirausahaan lebih akseleratif,” ujar iLik sAs. Koordinator Relawan JRU ini siap bersama dengan jejaring yang dimiliki JRU hari ini mengembangkan konsep ini agar kewirausahaan di Jawa Tengah bisa lebih berkembang.
