Kerabat JRU Ber-halal bi halal bersama Sandiaga Uno
Jaringan RumahUSAHA kembali mendapat kehormatan untuk bisa berkumpul bersama dengan tokoh-tokoh bisnis terkemuka di Indonesia. Ajang silaturahmi yang dapat menjadi ajang untuk belajar meningkatkan kelas pergaulan dimanfaatkan benar oleh kerabat JRU. Berbekal kesederhanaan dan otentisitas khas kampung, kerabat JRU menjadi salah satu tamu di ajang hala bi halal Kadin Jawa Tengah dan bertemu dengan Sandiaga Uno, tokoh muda pengusaha Indonesia.
Menjadi kaum mikro hari ini tidak perlu berkecil hati! Inilah sebuah pesan yang berulangkali muncul dalam ajang Silaturahmi dan Halal bi Halal 1431 H yang diselenggarakan Kadin Jawa Tengah dan Suara Merdeka Group. Budi Santoso, sesepuh pengusaha Jawa Tengah dan Komisaris Utama Suara Merdeka Group menceritakan bagaimana dia berproses bersama rekan-rekan seusianya berbisnis di Jawa Tengah. Budi Santoso juga tak lupa menceritakan bagaimana seorang muda usia kini juga harus diberi kesempatan untuk bisa bertumbuh dan berkembang. Semuanya tak bermula dari yang besar, tetapi dari kecil. Setapak demi setapak… Bayu Krisna, sang pembawa acara yang berduet dengan komedian Dibyo Garwis juga mengangkat aktivitas ekonomi skala mikro-kecil sebagai topik dialog pembangun suasana. Tentu, semuanya memiliki benang merah dengan komitmen Kadin Jawa Tengah yang ingin mengangkat virus kewirausahaan di Jawa Tengah. Mengangkat virus tersebut, tentu saja berkaitan dengan upaya pemberdayaan sektor mikro-kecil karena di provinsi ini sebutan provinsi usaha mikro disematkan. Pasalnya, hampir sebagian besar rumah tangga usaha di provinsi ini ditopang oleh sektor mikro-kecil. Halal bi halal yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Gumaya pada Sabtu, (18/9) yang lalu tersebut bisa dikatakan merupakan ikhtiar kesekian dari Kadin Jawa Tengah yang didukung Suara Merdeka Group untuk terus membangun komunikasi antarpengusaha di Jawa Tengah. Kaum mikro-kecil benar-benar dipertemukan muka dengan tokoh-tokoh bisnis Jawa Tengah dan nasional seperti Benny Sutrisno, pemilik Apac Inti Corpora yang juga ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Soediro Atmoprawiro yang dikenal sebagai Ketua HIPPI Jawa Tengah selain aktivitasnya sebagai Ketua KONI Provinsi Jawa Tengah. Dari kaum muda ada pengusaha muda yang sukses meniti karier di dunia batik, Failasuf dari Pekalongan. Dari sekian banyak tetamu yang hadir, sebagai sebuah komunitas, JRU hadir. Mengusung relawan JRU bersama Wiramuda, JRU hadir sebagai tamu undangan sekaligus bagian dari acara tersebut. Ya, komunitas ini mendapat kehormatan untuk merancang konsep acara, mengeksekusi dekorasi dan perwajahan panggung, hingga menjadi pengisi di panggung melalui kehadiran awak Warung Wedangan. Tidak hanya menjadi penonton, awak Warung Wedangan yang benar-benar menyajikan sajian khas warung seperti pecel, nasi rames, wedang ronde, dan rempeyek kacang, berkesempatan berinteraksi dengan Sandiaga Uno, pengusaha muda Indonesia yang pada saat itu tengah menjadi bintang acara. Bangga, tentu saja… karena JRU adalah sebuah komunitas yang dibesarkan dengan nuansa kampung. Berawakkan pribadi-pribadi pekerja keras dari kampung yang berjuang untuk sebuah peruntungan. Dibesarkan dengan usaha-usaha riil yang menyentuh kebutuhan masyarakat banyak, masyarakat lapisan menengah ke bawah. Semuanya ditempa dalam semangat kerja keras, kesederhanaan yang dibalut dengan kehangatan kekeluargaan khas kampung. Kenyataan hari ini tentu saja adalah sebuah pesan. Inilah saatnya kerabat JRU belajar satu menaiki satu tangga lagi. Tangga berkomunitas tanpa jarak dengan mereka yang selama ini hanya dikenal sebagai menara gading, tentu tanpa harus kehilangan jati diri kesederhanaan dan kerja keras.
Menjadi kaum mikro hari ini tidak perlu berkecil hati! Inilah sebuah pesan yang berulangkali muncul dalam ajang Silaturahmi dan Halal bi Halal 1431 H yang diselenggarakan Kadin Jawa Tengah dan Suara Merdeka Group. Budi Santoso, sesepuh pengusaha Jawa Tengah dan Komisaris Utama Suara Merdeka Group menceritakan bagaimana dia berproses bersama rekan-rekan seusianya berbisnis di Jawa Tengah. Budi Santoso juga tak lupa menceritakan bagaimana seorang muda usia kini juga harus diberi kesempatan untuk bisa bertumbuh dan berkembang. Semuanya tak bermula dari yang besar, tetapi dari kecil. Setapak demi setapak… Bayu Krisna, sang pembawa acara yang berduet dengan komedian Dibyo Garwis juga mengangkat aktivitas ekonomi skala mikro-kecil sebagai topik dialog pembangun suasana. Tentu, semuanya memiliki benang merah dengan komitmen Kadin Jawa Tengah yang ingin mengangkat virus kewirausahaan di Jawa Tengah. Mengangkat virus tersebut, tentu saja berkaitan dengan upaya pemberdayaan sektor mikro-kecil karena di provinsi ini sebutan provinsi usaha mikro disematkan. Pasalnya, hampir sebagian besar rumah tangga usaha di provinsi ini ditopang oleh sektor mikro-kecil. Halal bi halal yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Gumaya pada Sabtu, (18/9) yang lalu tersebut bisa dikatakan merupakan ikhtiar kesekian dari Kadin Jawa Tengah yang didukung Suara Merdeka Group untuk terus membangun komunikasi antarpengusaha di Jawa Tengah. Kaum mikro-kecil benar-benar dipertemukan muka dengan tokoh-tokoh bisnis Jawa Tengah dan nasional seperti Benny Sutrisno, pemilik Apac Inti Corpora yang juga ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Soediro Atmoprawiro yang dikenal sebagai Ketua HIPPI Jawa Tengah selain aktivitasnya sebagai Ketua KONI Provinsi Jawa Tengah. Dari kaum muda ada pengusaha muda yang sukses meniti karier di dunia batik, Failasuf dari Pekalongan. Dari sekian banyak tetamu yang hadir, sebagai sebuah komunitas, JRU hadir. Mengusung relawan JRU bersama Wiramuda, JRU hadir sebagai tamu undangan sekaligus bagian dari acara tersebut. Ya, komunitas ini mendapat kehormatan untuk merancang konsep acara, mengeksekusi dekorasi dan perwajahan panggung, hingga menjadi pengisi di panggung melalui kehadiran awak Warung Wedangan. Tidak hanya menjadi penonton, awak Warung Wedangan yang benar-benar menyajikan sajian khas warung seperti pecel, nasi rames, wedang ronde, dan rempeyek kacang, berkesempatan berinteraksi dengan Sandiaga Uno, pengusaha muda Indonesia yang pada saat itu tengah menjadi bintang acara. Bangga, tentu saja… karena JRU adalah sebuah komunitas yang dibesarkan dengan nuansa kampung. Berawakkan pribadi-pribadi pekerja keras dari kampung yang berjuang untuk sebuah peruntungan. Dibesarkan dengan usaha-usaha riil yang menyentuh kebutuhan masyarakat banyak, masyarakat lapisan menengah ke bawah. Semuanya ditempa dalam semangat kerja keras, kesederhanaan yang dibalut dengan kehangatan kekeluargaan khas kampung. Kenyataan hari ini tentu saja adalah sebuah pesan. Inilah saatnya kerabat JRU belajar satu menaiki satu tangga lagi. Tangga berkomunitas tanpa jarak dengan mereka yang selama ini hanya dikenal sebagai menara gading, tentu tanpa harus kehilangan jati diri kesederhanaan dan kerja keras.