Acara Penutupan Pelatihan Kewirausahaan
Jumat, 8 Oktober 2010 bertempat di Rumah Makan Sambara Semarang, diadakan acara penutupan pelatihan produktivitas dan kreativitas yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja (BPPTK) Provinsi Jawa Tengah dan Jaringan RumahUSAHA (JRU).
Sambutan penutupan disampaikan oleh Ir. Agus Triyono, M.M., Kepala BPPTK Jawa Tengah yang menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat berguna dalam aplikasi di lapangan, sehingga bisa lebih kreatif dan dapat mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan.
Kemudian dilanjutkan dengan penutupan oleh founder JRU, iLik sAs yang menyampaikan bahwa yang terpenting dalam kewirausahaan bukanlah modal, melainkan karakter pelaku wirausaha itu sendiri. “Ya, kecerdasan apapun tidak akan berarti apa-apa bila kita tidak bisa mengimbanginya dengan karakter yang baik. Salah satu hal yang bisa kita pelajari adalah kewaspadaan. Artinya, kita harus selalu waspada atau sadar terhadap semua yang kita lakukan. Inilah yang disebut personal culture. Jadi kita harus tahu mana gesture yang produktif dan tidak produktif,” ujarnya.
Ir. Agus Triyono juga menambahkan bahwa setiap orang harus mempunyai cita-cita atau tujuan, paling tidak menanyakan pada diri sendiri, “Ketika meninggal dunia, ingin dikenang seperti apakah kita?” Acara pelatihan tersebut diakhiri dengan penyerahan sertifikat secara simbolik kepada wakil peserta, Arif Supriyanto. Di penghujung acara, seluruh peserta berkesempatan mengabadikan momen ini dengan foto bersama.
Serena Marga
Wiramuda
Sambutan penutupan disampaikan oleh Ir. Agus Triyono, M.M., Kepala BPPTK Jawa Tengah yang menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat berguna dalam aplikasi di lapangan, sehingga bisa lebih kreatif dan dapat mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan.
Kemudian dilanjutkan dengan penutupan oleh founder JRU, iLik sAs yang menyampaikan bahwa yang terpenting dalam kewirausahaan bukanlah modal, melainkan karakter pelaku wirausaha itu sendiri. “Ya, kecerdasan apapun tidak akan berarti apa-apa bila kita tidak bisa mengimbanginya dengan karakter yang baik. Salah satu hal yang bisa kita pelajari adalah kewaspadaan. Artinya, kita harus selalu waspada atau sadar terhadap semua yang kita lakukan. Inilah yang disebut personal culture. Jadi kita harus tahu mana gesture yang produktif dan tidak produktif,” ujarnya.
Ir. Agus Triyono juga menambahkan bahwa setiap orang harus mempunyai cita-cita atau tujuan, paling tidak menanyakan pada diri sendiri, “Ketika meninggal dunia, ingin dikenang seperti apakah kita?” Acara pelatihan tersebut diakhiri dengan penyerahan sertifikat secara simbolik kepada wakil peserta, Arif Supriyanto. Di penghujung acara, seluruh peserta berkesempatan mengabadikan momen ini dengan foto bersama.
Serena Marga
Wiramuda