JRU Kembangkan Persaudaraan dengan Mahasiswa Stifar
Mahasiswa sebagai salah satu “agent of change” diharapkan bisa menjadi motor penggerak perubahan masyarakat. Hal tersebut diyakini juga oleh JRU untuk menggerakkan kewirausahaan lebih luas lagi. Salah satu komunitas mahasiswa yang kini menjadi kerabat JRU adalah mahasiswa dari Sekolah Tinggi Farmasi (Stifar) Semarang.
Menggerakkan kewirausahaan kini tidak hanya dilakukan di jalanan, tetapi juga saatnya dimulai dari kampus. Gerakan JRU yang bagaimanapun juga mulai dilirik sebagai sebuah inspirasi, beberapa kali diminta oleh kampus-kampus untuk menginspirasi kewirausahaan di mahasiswa mereka.
Salah satu yang menyambut gerakan ini adalah Sekolah Tinggi Farmasi (Stifar). Perguruan tinggi di bidang farmasi yang berkampus di daerah Pucanggading, Semarang tersebut mengawalinya dengan mengundang Founder JRU, iLik sAs untuk berbagi ilmu dalam “talk show” Kewirausahaan yang digelar di kampus mereka baru-baru ini. Pada kegiatan tersebut, respon dari audiens cukup positif dan antusias. Ada Nilam, Reni, dan Etika. Tiga mahasiswi ini berkesempatan untuk mengutarakan ide dan pendapat langsung. Waktu memang menjadi penghalang untuk diskusi yang lebih lanjut di kampus tersebut.
Tak puas bersua di kampus, beberapa dari mereka kemudian segera mengunjungi RumahUSAHA.com untuk bisa menengok gerakan JRU sekaligus berkomunikasi dengan relawan JRU. Beberapa di antara mereka menyatakan ketertarikan untuk mempelajari lebih dalam tentang dunia kewirausahaan. Tentu saja ini merupakan sebuah sinyal positif bagi perkembangan gerakan kewirausahaan saat ini. “Tantangan apoteker di masa mendatang adalah bagaimana mereka selain bisa menjadi apoteker profesional juga menjadi pemilik apoteknya,” tutur Dra. Sri Haryanti, M.Si., Apt., Ketua Stifar Semarang dalam pesan yang disampaikan kepada mahasiswanya ketika JRU bertandang.
Di tempat yang terpisah, Ketua Yayasan Pharmasi Semarang, Andaka Wirawan yang merupakan induk dari Stifar Semarang merespon positif semangat dari mahasiswa Stifar Semarang untuk maju dan berkembang di ranah kewirausahaan. Wirausaha yang dekat dengan keluarga besar JRU tersebut memiliki sebuah cita-cita agar seluruh anak didik Yayasan Pharmasi selain memiliki bekal kompetensi juga memiliki wawasan luas di ranah kewirausahaan.
“Inilah jalan yang terbaik bagi kami yang berada di dunia pendidikan untuk menyiapkan masa depan mereka yang lebih baik,” tuturnya bijak. Pendidikan ideal memang tidak hanya merupakan ajang transfer ilmu pengetahuan saja tetapi juga harus menjadi ajang pembelajaran untuk kehidupan mereka selanjutnya. Tentu saja, salah satunya adalah dengan memberikan bekal wawasan kewirausahaan untuk panduan karier mereka.
Bravo untuk Stifar Semarang dan Yayasan Pharmasi, semoga cita-cita luhur ini bisa menjadi sebuah langkah baik untuk masa depan kalian semua yang luar biasa!
Menggerakkan kewirausahaan kini tidak hanya dilakukan di jalanan, tetapi juga saatnya dimulai dari kampus. Gerakan JRU yang bagaimanapun juga mulai dilirik sebagai sebuah inspirasi, beberapa kali diminta oleh kampus-kampus untuk menginspirasi kewirausahaan di mahasiswa mereka.
Salah satu yang menyambut gerakan ini adalah Sekolah Tinggi Farmasi (Stifar). Perguruan tinggi di bidang farmasi yang berkampus di daerah Pucanggading, Semarang tersebut mengawalinya dengan mengundang Founder JRU, iLik sAs untuk berbagi ilmu dalam “talk show” Kewirausahaan yang digelar di kampus mereka baru-baru ini. Pada kegiatan tersebut, respon dari audiens cukup positif dan antusias. Ada Nilam, Reni, dan Etika. Tiga mahasiswi ini berkesempatan untuk mengutarakan ide dan pendapat langsung. Waktu memang menjadi penghalang untuk diskusi yang lebih lanjut di kampus tersebut.
Tak puas bersua di kampus, beberapa dari mereka kemudian segera mengunjungi RumahUSAHA.com untuk bisa menengok gerakan JRU sekaligus berkomunikasi dengan relawan JRU. Beberapa di antara mereka menyatakan ketertarikan untuk mempelajari lebih dalam tentang dunia kewirausahaan. Tentu saja ini merupakan sebuah sinyal positif bagi perkembangan gerakan kewirausahaan saat ini. “Tantangan apoteker di masa mendatang adalah bagaimana mereka selain bisa menjadi apoteker profesional juga menjadi pemilik apoteknya,” tutur Dra. Sri Haryanti, M.Si., Apt., Ketua Stifar Semarang dalam pesan yang disampaikan kepada mahasiswanya ketika JRU bertandang.
Di tempat yang terpisah, Ketua Yayasan Pharmasi Semarang, Andaka Wirawan yang merupakan induk dari Stifar Semarang merespon positif semangat dari mahasiswa Stifar Semarang untuk maju dan berkembang di ranah kewirausahaan. Wirausaha yang dekat dengan keluarga besar JRU tersebut memiliki sebuah cita-cita agar seluruh anak didik Yayasan Pharmasi selain memiliki bekal kompetensi juga memiliki wawasan luas di ranah kewirausahaan.
“Inilah jalan yang terbaik bagi kami yang berada di dunia pendidikan untuk menyiapkan masa depan mereka yang lebih baik,” tuturnya bijak. Pendidikan ideal memang tidak hanya merupakan ajang transfer ilmu pengetahuan saja tetapi juga harus menjadi ajang pembelajaran untuk kehidupan mereka selanjutnya. Tentu saja, salah satunya adalah dengan memberikan bekal wawasan kewirausahaan untuk panduan karier mereka.
Bravo untuk Stifar Semarang dan Yayasan Pharmasi, semoga cita-cita luhur ini bisa menjadi sebuah langkah baik untuk masa depan kalian semua yang luar biasa!