Forum Sahabat JRU: Forum Bertumbuh Bersama
Satu lagi forum silaturahmi UKM di Semarang hadir. Forum Sahabat JRU namanya. Diinisiasi bersama oleh Jaringan RmahUSAHA dan Bank Sahabat Purba Danarta, forum ini memiliki nilai tambah di mana komunitas ini diharapkan menjadi entitas-entitas wirausaha yang memahami akses perbankan.
Sebagai entitas usaha, kalangan wirausaha tentu saja tidak akan pernah dapat dipisahkan dengan persoalan permodalan. Inilah yang pada beberapa kasus menjadi penyebab stagnasi usaha dari entitas usaha. Persoalan tersebut bukan hanya terjadi bagi pengusaha mikro tetapi juga dialami oleh mereka yang sudah berskala menengah atau besar. “Memahami dunia perbankan agar dapat menjadi akselerator usaha membutuhkan sebuah keterampilan tersendiri,” demikian disampaikan iLik sAs, founder JRU. iLik yang sudah berpengalaman puluhan tahun mendampingi usaha mikro ini menyampaikan jika kesadaran untuk menjadi “bankable” itulah yang terkadang masih belum dimiliki oleh wirausaha kita.
Melihat kondisi fakta lapangan tersebut, Jaringan RumahUSAHA sebagai komunitas pendampingan kewirausahaan berkelanjutan kemudian bergandengan dengan Bank Sahabat Purba Danarta membangun sebuah aksi nyata untuk menyuarakan dan menyemai entitas usaha yang tidak hanya dapat bertumbuh secara organik tetapi juga “cantik” ketika harus berurusan dengan perbankan. Bank Sahabat Purba Danarta adalah bank yang fokus melayani pembiayaan mikro, kecil, dan menengah serta pembiayaan kelompok. Bank ini dimiliki oleh Kelompok Triputra, salah satu kelompok bisnis terbesar di Indonesia, yang meneruskan cita-cita luhur pendirian Bank Purba Danarta sejak 1992 hadir sebagai bank pemberi layanan kredit mikro.
Forum yang akan menyapa audiens sebulan sekali tersebut, minggu lalu tepatnya Jumat (12/11) telah dilansir untuk pertama kalinya. Bertempat di Warung Wedangan, Jalan Brotojoyo Raya Blok 4D/15A Pondok Indraprasta. Forum ini untuk pertama kalinya menghadirkan COO Kelompok Agromedia Pustaka, Hikmat Kurnia dan Direktur Operasional Bank Sahabat Purba Danarta, Gatot Prasetyo. Pada kesempatan tersebut, Gatot menjelaskan komitmen jangka panjang Bank Sahabat Purba Danarta untuk membiayai kegiatan UMKM. “Bukan hanya pembiayaan saja tetapi kami juga berusaha untuk menjadi pendamping bisnis melalui konsultasi dan stimulasi pengembangan usaha,” lanjutnya.
Menyambung motivasi yang dilakukan oleh Gatot, Hikmat Kurnia kemudian menceritakan perjalanan kelompok penerbitan yang dimilikinya sehingga dapat menjadi salah satu kelompok penerbitan terbesar di Indonesia. Dimulai dengan dua orang, HIkmat yang bermitra dengan Anthonius Riyanto ini berani memilih keluar dari zona nyaman sebagai eksekutif puncak kelompok penerbitan besar di saat itu. Melalui kesempatan interaktif ini pula, Hikmat juga memberikan pencerahan kepada audiens mengenai lansekap bisnis hari ini yang mengarah ke tren digitalisasi. “Dunia buku kini mulai bergerak ke arah digital, ini merupakan peluang yang harus kita tangkap bersama,” lanjutnya. Untuk itu, sikap positif harus menjadi bekal utama bagi seorang wirausaha karena peluang selalu ada selama manusia masih membangun peradaban.
Forum yang penuh dengan inspirasi dan humor cerdas tersebut dinilai oleh tetamu yang hadir sebagai sesuatu yang mampu membuka cakrawala baru bagi wirausaha di Semarang. “Semoga kegiatan positif semacam ini terus tumbuh dan berkembang,” ujar Tri Meiyanti, wirausaha di bidang souvenir pernikahan yang hadir malam tersebut.
Sebagai entitas usaha, kalangan wirausaha tentu saja tidak akan pernah dapat dipisahkan dengan persoalan permodalan. Inilah yang pada beberapa kasus menjadi penyebab stagnasi usaha dari entitas usaha. Persoalan tersebut bukan hanya terjadi bagi pengusaha mikro tetapi juga dialami oleh mereka yang sudah berskala menengah atau besar. “Memahami dunia perbankan agar dapat menjadi akselerator usaha membutuhkan sebuah keterampilan tersendiri,” demikian disampaikan iLik sAs, founder JRU. iLik yang sudah berpengalaman puluhan tahun mendampingi usaha mikro ini menyampaikan jika kesadaran untuk menjadi “bankable” itulah yang terkadang masih belum dimiliki oleh wirausaha kita.
Melihat kondisi fakta lapangan tersebut, Jaringan RumahUSAHA sebagai komunitas pendampingan kewirausahaan berkelanjutan kemudian bergandengan dengan Bank Sahabat Purba Danarta membangun sebuah aksi nyata untuk menyuarakan dan menyemai entitas usaha yang tidak hanya dapat bertumbuh secara organik tetapi juga “cantik” ketika harus berurusan dengan perbankan. Bank Sahabat Purba Danarta adalah bank yang fokus melayani pembiayaan mikro, kecil, dan menengah serta pembiayaan kelompok. Bank ini dimiliki oleh Kelompok Triputra, salah satu kelompok bisnis terbesar di Indonesia, yang meneruskan cita-cita luhur pendirian Bank Purba Danarta sejak 1992 hadir sebagai bank pemberi layanan kredit mikro.
Forum yang akan menyapa audiens sebulan sekali tersebut, minggu lalu tepatnya Jumat (12/11) telah dilansir untuk pertama kalinya. Bertempat di Warung Wedangan, Jalan Brotojoyo Raya Blok 4D/15A Pondok Indraprasta. Forum ini untuk pertama kalinya menghadirkan COO Kelompok Agromedia Pustaka, Hikmat Kurnia dan Direktur Operasional Bank Sahabat Purba Danarta, Gatot Prasetyo. Pada kesempatan tersebut, Gatot menjelaskan komitmen jangka panjang Bank Sahabat Purba Danarta untuk membiayai kegiatan UMKM. “Bukan hanya pembiayaan saja tetapi kami juga berusaha untuk menjadi pendamping bisnis melalui konsultasi dan stimulasi pengembangan usaha,” lanjutnya.
Menyambung motivasi yang dilakukan oleh Gatot, Hikmat Kurnia kemudian menceritakan perjalanan kelompok penerbitan yang dimilikinya sehingga dapat menjadi salah satu kelompok penerbitan terbesar di Indonesia. Dimulai dengan dua orang, HIkmat yang bermitra dengan Anthonius Riyanto ini berani memilih keluar dari zona nyaman sebagai eksekutif puncak kelompok penerbitan besar di saat itu. Melalui kesempatan interaktif ini pula, Hikmat juga memberikan pencerahan kepada audiens mengenai lansekap bisnis hari ini yang mengarah ke tren digitalisasi. “Dunia buku kini mulai bergerak ke arah digital, ini merupakan peluang yang harus kita tangkap bersama,” lanjutnya. Untuk itu, sikap positif harus menjadi bekal utama bagi seorang wirausaha karena peluang selalu ada selama manusia masih membangun peradaban.
Forum yang penuh dengan inspirasi dan humor cerdas tersebut dinilai oleh tetamu yang hadir sebagai sesuatu yang mampu membuka cakrawala baru bagi wirausaha di Semarang. “Semoga kegiatan positif semacam ini terus tumbuh dan berkembang,” ujar Tri Meiyanti, wirausaha di bidang souvenir pernikahan yang hadir malam tersebut.