RAPAT KERJA JRU DESEMBER 2010
JRU Proklamasikan Diri Menjadi Komunitas Positif & Progresif
Sebagai sebuah komunitas yang terus bertumbuh, JRU senantiasa dinamis mengikuti perkembangan. Mewujudkan harmoni di antara seluruh komponen menjadi seni tersendiri ketika perubahan tidak terasa begitu cepat dari waktu ke waktu. Kegiatan rapat kerja bersama seluruh koordinator unit usaha JRU menjadi medium perantaranya. JRU menjadikan momentum Rapat Kerja JRU edisi Desember 2010 ini sebagai medium komunikasi dan silaturahmi langkah gerakan ini di tahun mendatang.
Rapat Kerja JRU diselenggarakan di Ruang Merbabu, Hotel Novotel Semarang pada Rabu (15/12) yang lalu. Hadir di kegiatan yang menjadi agenda rutin setiap semester tersebut adalah seluruh koordinator unit pendampingan usaha. Dari sisi kuantitas, rapat pada saat tersebut sudah dihadiri hampir 30 orang koordinator usaha. Dari sisi kualitas, rapat tersebut semakin mewadahi keberadaan relawan-relawan baru yang berusia realtif muda. Ya, relawan muda. Inilah salah satu bentuk semangat revitalisasi gerakan JRU pada jangka panjang dan menengah. “Ke depan gerakan ini harus dilanjutkan oleh pemimpin-pemimpin muda yang hari ini tumbuh bersama kita merancang masa depan,” tutur Agung Kurniawan, relawan yang juga Ketua Pokja Pengembangan JRU memberikan komentar atas kehadiran relawan-relawan muda.
Ke depan, format gerakan JRU diarahkan untuk mewujudkan visi menjadi pelayan pengembangan ekonomi mikro-kecil. Infrastruktur berupa relawan yang siap menjadi pendamping usaha kini dirasakan telah cukup baik kuantitas maupun kualitas. Sebagai laboratorium, berbagai unit pendampingan usaha siap untuk berbagi pengalaman. Akses keuangan kini tengah disiapkan oleh melalui beberapa proyek pilot yang menjadi objek pengembangan terbaru JRU. Sebagai pendamping untuk ranah baru ini, Arie Rachmawati, Tri Prameswari, dan Heruningsih Kusumaningrum telah menyiapkan diri untuk belajar bersama. Nama-nama baru seperti Rustamaji, Prayoga Danuwirahadi, dan Metha Pratista akan mengawal proses persiapan infrastruktur ini agar menjadi sebuah lini pendampingan terbaru yang kokoh.
Visi JRU 2015 yang memiliki 200 unit pendampingan usaha disosialisasikan kepada forum pada kesempatan tersebut. Salah satu relawan JRU, Supardi, yang berpengalaman di bidang grafika menilai angka tersebut sebenarnya bukan angka yang ambisius. “Peluang industri kreatif yang berhubungan dengan dunia desain grafis masih sangat terbuka untuk dimasuki siapapun,” ujar relawan yang kini termasuk aktif menjadi pendamping bagi anak-anak muda yang serius ingin menekuni dunia mesin cetak. Hal senada disampaikan pula oleh Budiyono, relawan yang juga dikenal sebagai guru kreatif bagi relawan-relawan muda. “Ada peluang di bisnis multimedia yang bisa digarap menjadi bisnis baru di masa mendatang,” tambahnya dengan bersemangat.
Sutar Adijoyo Putranto, Relawan JRU yang banyak mewarnai gerakan ini dengan pandangannya yang sederhana dan mendalam menyampaikan pesan jika rasa syukur harus menjadi landasan fundamental bagi gerakan ini. “Satu lagi, semangat berbisnis tidak semata-mata untuk uang juga harus senantiasa menjadi napas bagi pengembangan gerakan ini ke depan,” pesannya yang disampaikan dengan bijak. Lebih lanjut lagi, iLik sAs, Founder JRU berpesan agar gerakan ini tampil lebih progresif untuk menyambut perubahan yang pasti datang lebih cepat dan lebih spektakuler lagi. “Sudah saatnya JRU ini terbuka untuk siapapun, bukan hanya iLik, bukan Sutar, bukan siapapun, JRU ini adalah milik kita semua yang punya semangat progresif,” tuturnya bersemangat. Inilah semangat baru JRU: melangkah dengan berpikir positif dan semangat progresif!
Rapat Kerja JRU diselenggarakan di Ruang Merbabu, Hotel Novotel Semarang pada Rabu (15/12) yang lalu. Hadir di kegiatan yang menjadi agenda rutin setiap semester tersebut adalah seluruh koordinator unit pendampingan usaha. Dari sisi kuantitas, rapat pada saat tersebut sudah dihadiri hampir 30 orang koordinator usaha. Dari sisi kualitas, rapat tersebut semakin mewadahi keberadaan relawan-relawan baru yang berusia realtif muda. Ya, relawan muda. Inilah salah satu bentuk semangat revitalisasi gerakan JRU pada jangka panjang dan menengah. “Ke depan gerakan ini harus dilanjutkan oleh pemimpin-pemimpin muda yang hari ini tumbuh bersama kita merancang masa depan,” tutur Agung Kurniawan, relawan yang juga Ketua Pokja Pengembangan JRU memberikan komentar atas kehadiran relawan-relawan muda.
Ke depan, format gerakan JRU diarahkan untuk mewujudkan visi menjadi pelayan pengembangan ekonomi mikro-kecil. Infrastruktur berupa relawan yang siap menjadi pendamping usaha kini dirasakan telah cukup baik kuantitas maupun kualitas. Sebagai laboratorium, berbagai unit pendampingan usaha siap untuk berbagi pengalaman. Akses keuangan kini tengah disiapkan oleh melalui beberapa proyek pilot yang menjadi objek pengembangan terbaru JRU. Sebagai pendamping untuk ranah baru ini, Arie Rachmawati, Tri Prameswari, dan Heruningsih Kusumaningrum telah menyiapkan diri untuk belajar bersama. Nama-nama baru seperti Rustamaji, Prayoga Danuwirahadi, dan Metha Pratista akan mengawal proses persiapan infrastruktur ini agar menjadi sebuah lini pendampingan terbaru yang kokoh.
Visi JRU 2015 yang memiliki 200 unit pendampingan usaha disosialisasikan kepada forum pada kesempatan tersebut. Salah satu relawan JRU, Supardi, yang berpengalaman di bidang grafika menilai angka tersebut sebenarnya bukan angka yang ambisius. “Peluang industri kreatif yang berhubungan dengan dunia desain grafis masih sangat terbuka untuk dimasuki siapapun,” ujar relawan yang kini termasuk aktif menjadi pendamping bagi anak-anak muda yang serius ingin menekuni dunia mesin cetak. Hal senada disampaikan pula oleh Budiyono, relawan yang juga dikenal sebagai guru kreatif bagi relawan-relawan muda. “Ada peluang di bisnis multimedia yang bisa digarap menjadi bisnis baru di masa mendatang,” tambahnya dengan bersemangat.
Sutar Adijoyo Putranto, Relawan JRU yang banyak mewarnai gerakan ini dengan pandangannya yang sederhana dan mendalam menyampaikan pesan jika rasa syukur harus menjadi landasan fundamental bagi gerakan ini. “Satu lagi, semangat berbisnis tidak semata-mata untuk uang juga harus senantiasa menjadi napas bagi pengembangan gerakan ini ke depan,” pesannya yang disampaikan dengan bijak. Lebih lanjut lagi, iLik sAs, Founder JRU berpesan agar gerakan ini tampil lebih progresif untuk menyambut perubahan yang pasti datang lebih cepat dan lebih spektakuler lagi. “Sudah saatnya JRU ini terbuka untuk siapapun, bukan hanya iLik, bukan Sutar, bukan siapapun, JRU ini adalah milik kita semua yang punya semangat progresif,” tuturnya bersemangat. Inilah semangat baru JRU: melangkah dengan berpikir positif dan semangat progresif!