JRU GOES TO JAVAPLANT
“Are You Ready to Be Next?”
Memiliki produk herbal atau merek minuman sendiri saat ini sudah bukan sesuatu yang sulit. Tak perlu berinvestasi terlalu besar malah. Ada Javaplant, perusahaan ekstraksi bubuk terbesar di Indonesia dan Asia yang bisa menyediakan bahan bakunya. Di sanalah, JRU melakukan kunjungan usaha. Berikut laporan yang lebih lengkap :
“Di belahan dunia Barat, tidak ada satupun perusahaan yang melakukan seluruh prosesnya sendiri,” ujar Nyoto Wardoyo, CEO Javaplant dalam diskusi menyambut kunjungan JRU. Nyoto Wardoyo yang juga Ketua GP Jamu Provinsi Jawa Tengah tersebut membuka cakrawala baru jika berbisnis apapun kini tidak perlu mengelola sumberdaya manufaktur yang begitu rumit. “Teman-teman cukup punya merek, bahannya bisa beli di kami, dan nanti produksinya juga bisa di banyak pabrik yang menawarkan “toll manufacturing””, lanjutnya.
Siang itu, Nyoto tidak sendiri. Dirinya datang bersama dengan Junius Rahardjo (COO Javaplant), FX Gunawan (Direktur Umum Javaplant), dan Suseno Arianto (Manajer Produksi). Sungguh sebuah kehormatan bagi JRU yang merupakan wadah bagi wirausaha mikro ini bisa diterima oleh direksi perusahaan yang sebagian besar pasarnya berada di Amerika Serikat ini. “Javaplant tidak hanya menunjukkan komitmennya kepada lingkungan tetapi juga menunjukkan komitmennya kepada pengusaha mikro dengan menerima kami secara luar biasa ini,” tutur iLik sAs, Founder JRU ketika diminta memberikan balasan sambutan.
Diskusi kemudian berkembang menjadi sebuah diskusi yang hangat. Junius Rahardjo, COO Javaplant, menyampaikan apresiasi luar biasa kepada komunitas ini sebagai industri kreatif yang diisi oleh para kreator muda. Javaplant yang sedang mengalami pertumbuhan luar biasa ini membutuhkan keberadaan komunitas kreatif seperti JRU untuk mendukung berbagai komunikasi pemasaran dan kebutuhan kreatif lainnya. Inilah peluang kreatif yang bisa ditangkap bersama oleh relawan JRU yang memang setiap harinya bergelut dengan industri kreatif.
Diskusi ini diselingi juga dengan makan siang yang dijamu oleh pihak Javaplant. Manajemen Javaplant berbaur dengan relawan JRU. Beberapa peluang kemudian diinformasikan seperti salah satunya adalah peluang untuk memasok beberapa kebutuhan herbal yang memang di Javaplant sendiri masih mengalami kekurangan. Javaplant saat ini adalah salah satu perusahaan yang banyak mendukung berbagai merek minuman dan herbal terkemuka di Indonesia dan dunia. “Fokus kami adalah sebagai “tukang masak” selebihnya adalah peluang teman-teman semua,” ujar Nyoto Wardoyo yang juga diamini oleh Junius Rahardjo.
Selepas makan siang, relawan JRU yang berjumlah 31 orang kemudian diajak berkeliling melihat fasilitas produksi dan laboratorium milik Javaplant. Kapasitas produksi Javaplant saat ini adalah 115 ton ekstraksi bubuk setiap bulannya. Pabrik ini memiliki fasilitas produksi yang terdiri atas dua mesin. Satu mesin untuk fasilitas produksi ekstraksi herbal dan satu mesin lainnya untuk fasilitas produksi ekstraksi kopi dan teh. Saat ini, Javaplant merupakan produsen terbesar dan terbaik untuk produk ekstraksi Pasak Bumi dan Kayu Manis yang dikenal tidak hanya di level domestik tetapi juga di tingkat internasional.
“Berbisnis dengan Javaplant sebenarnya tidak sulit, kita juga mau menerima order skala kecil termasuk pembelian satu kilogram ekstrak,” ujar Nyoto Wardoyo blak-blakan kepada komunitas ini. Jadi, siapa takut lagi mulai berpikir untuk berbisnis herbal dan minuman... Kini tidak perlu punya pabrik untuk punya merek herbal dan minuman!
“Di belahan dunia Barat, tidak ada satupun perusahaan yang melakukan seluruh prosesnya sendiri,” ujar Nyoto Wardoyo, CEO Javaplant dalam diskusi menyambut kunjungan JRU. Nyoto Wardoyo yang juga Ketua GP Jamu Provinsi Jawa Tengah tersebut membuka cakrawala baru jika berbisnis apapun kini tidak perlu mengelola sumberdaya manufaktur yang begitu rumit. “Teman-teman cukup punya merek, bahannya bisa beli di kami, dan nanti produksinya juga bisa di banyak pabrik yang menawarkan “toll manufacturing””, lanjutnya.
Siang itu, Nyoto tidak sendiri. Dirinya datang bersama dengan Junius Rahardjo (COO Javaplant), FX Gunawan (Direktur Umum Javaplant), dan Suseno Arianto (Manajer Produksi). Sungguh sebuah kehormatan bagi JRU yang merupakan wadah bagi wirausaha mikro ini bisa diterima oleh direksi perusahaan yang sebagian besar pasarnya berada di Amerika Serikat ini. “Javaplant tidak hanya menunjukkan komitmennya kepada lingkungan tetapi juga menunjukkan komitmennya kepada pengusaha mikro dengan menerima kami secara luar biasa ini,” tutur iLik sAs, Founder JRU ketika diminta memberikan balasan sambutan.
Diskusi kemudian berkembang menjadi sebuah diskusi yang hangat. Junius Rahardjo, COO Javaplant, menyampaikan apresiasi luar biasa kepada komunitas ini sebagai industri kreatif yang diisi oleh para kreator muda. Javaplant yang sedang mengalami pertumbuhan luar biasa ini membutuhkan keberadaan komunitas kreatif seperti JRU untuk mendukung berbagai komunikasi pemasaran dan kebutuhan kreatif lainnya. Inilah peluang kreatif yang bisa ditangkap bersama oleh relawan JRU yang memang setiap harinya bergelut dengan industri kreatif.
Diskusi ini diselingi juga dengan makan siang yang dijamu oleh pihak Javaplant. Manajemen Javaplant berbaur dengan relawan JRU. Beberapa peluang kemudian diinformasikan seperti salah satunya adalah peluang untuk memasok beberapa kebutuhan herbal yang memang di Javaplant sendiri masih mengalami kekurangan. Javaplant saat ini adalah salah satu perusahaan yang banyak mendukung berbagai merek minuman dan herbal terkemuka di Indonesia dan dunia. “Fokus kami adalah sebagai “tukang masak” selebihnya adalah peluang teman-teman semua,” ujar Nyoto Wardoyo yang juga diamini oleh Junius Rahardjo.
Selepas makan siang, relawan JRU yang berjumlah 31 orang kemudian diajak berkeliling melihat fasilitas produksi dan laboratorium milik Javaplant. Kapasitas produksi Javaplant saat ini adalah 115 ton ekstraksi bubuk setiap bulannya. Pabrik ini memiliki fasilitas produksi yang terdiri atas dua mesin. Satu mesin untuk fasilitas produksi ekstraksi herbal dan satu mesin lainnya untuk fasilitas produksi ekstraksi kopi dan teh. Saat ini, Javaplant merupakan produsen terbesar dan terbaik untuk produk ekstraksi Pasak Bumi dan Kayu Manis yang dikenal tidak hanya di level domestik tetapi juga di tingkat internasional.
“Berbisnis dengan Javaplant sebenarnya tidak sulit, kita juga mau menerima order skala kecil termasuk pembelian satu kilogram ekstrak,” ujar Nyoto Wardoyo blak-blakan kepada komunitas ini. Jadi, siapa takut lagi mulai berpikir untuk berbisnis herbal dan minuman... Kini tidak perlu punya pabrik untuk punya merek herbal dan minuman!