Keberanian Memilih
Pernahkah dalam hidup kita yang sementara ini kita dihadapkan pada beberapa pilihan yang seluruh hasilnya akan berpengaruh pada cerita hidup kita selanjutnya? Jawabannya pasti pernah. Ya, kehidupan selalu mengajarkan kepada kita untuk berani memilih. Keberanian itulah yang kemudian akan mendewasakan hidup kita sekaligus memberikan penegasan atas kedaulatan kita sebagai penguasa atas hidup kita sendiri.
Sama seperti seorang pengendara, kita pasti akan dihadapkan pada dua bahkan beberapa jalan hidup. Jalan manakah yang akan kita pilih semua tergantung pada diri kita sendiri. Boleh saja pilihan yang kita ambil merupakan bagian dari egosentrik. Namun sebagai seorang pembelajar sejati, kita pasti akan berusaha untuk berbuat yang terbaik dan tidak mengganggu kesetimbangan dalam ekosistem kehidupan. Caranya adalah dengan berpikir secara holistik dan multidimensional.
Setelah menentukan pilihan, tak dapat dipungkiri bahwa setiap jawaban kita atas pilihan-pilihan tersebut pasti akan menimbulkan sebuah resiko di kemudian hari, entah itu baik ataupun buruk. Sesungguhnya jawaban dari pilihan tersebut tidak pernah bertalian dengan urusan salah atau benar. Seluruhnya bisa benar di mata kita dan salah di mata orang lain. Hal ini hanya bagian dari hukum relativitas dan subjektivitas yang selalu membangun hari-hari kita.
Konklusi dari larik-larik sederhana ini adalah beranilah memilih. Kita tidak perlu berpikir apakah pilihan kita tersebut benar atau salah di mata orang lain. Yang terpenting dari kelanjutan proses pilihan tersebut adalah komitmen kita atas pilihan tersebut. Sekali memilih, kita harus sadar terhadap paket resiko dan tantangan selanjutnya yang akan kita hadapi.
Di sinilah pentingnya risk taking (mengambil resiko) dan risk managing (mengendalikan resiko). Proses-proses inilah yang kemudian secara akseleratif menjadi katalisator dalam kesuksesan hidup. Hadapilah segala tantangan yang ada, bukan selayaknya lari dari tantangan jika kita ingin tampil sebagai juara kehidupan.
Selamat menempuh pilihan, semangat berkomitmen!
Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU
twitter: @saoriserena
Sama seperti seorang pengendara, kita pasti akan dihadapkan pada dua bahkan beberapa jalan hidup. Jalan manakah yang akan kita pilih semua tergantung pada diri kita sendiri. Boleh saja pilihan yang kita ambil merupakan bagian dari egosentrik. Namun sebagai seorang pembelajar sejati, kita pasti akan berusaha untuk berbuat yang terbaik dan tidak mengganggu kesetimbangan dalam ekosistem kehidupan. Caranya adalah dengan berpikir secara holistik dan multidimensional.
Setelah menentukan pilihan, tak dapat dipungkiri bahwa setiap jawaban kita atas pilihan-pilihan tersebut pasti akan menimbulkan sebuah resiko di kemudian hari, entah itu baik ataupun buruk. Sesungguhnya jawaban dari pilihan tersebut tidak pernah bertalian dengan urusan salah atau benar. Seluruhnya bisa benar di mata kita dan salah di mata orang lain. Hal ini hanya bagian dari hukum relativitas dan subjektivitas yang selalu membangun hari-hari kita.
Konklusi dari larik-larik sederhana ini adalah beranilah memilih. Kita tidak perlu berpikir apakah pilihan kita tersebut benar atau salah di mata orang lain. Yang terpenting dari kelanjutan proses pilihan tersebut adalah komitmen kita atas pilihan tersebut. Sekali memilih, kita harus sadar terhadap paket resiko dan tantangan selanjutnya yang akan kita hadapi.
Di sinilah pentingnya risk taking (mengambil resiko) dan risk managing (mengendalikan resiko). Proses-proses inilah yang kemudian secara akseleratif menjadi katalisator dalam kesuksesan hidup. Hadapilah segala tantangan yang ada, bukan selayaknya lari dari tantangan jika kita ingin tampil sebagai juara kehidupan.
Selamat menempuh pilihan, semangat berkomitmen!
Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU
twitter: @saoriserena