FORUM PENULIS KELOMPOK AGROMEDIA :
Mari Semakin Sukses Menerbitkan Buku
Satu lagi wadah inspiratif bagi para penulis maupun calon penulis hadir di Jawa Tengah. Forum tersebut digagas bersama oleh kelompok penerbit Agromedia dan didukung oleh Jaringan RumahUSAHA. Forum ini didedikasikan untuk menjadi ajang silaturahmi dan berkomunikasi bagi para penulis dan calon penulis untuk mengembangkan ide dan karya buku yang kreatif dan dahsyat.
Menulis buku adalah sebuah kegiatan mengasyikkan yang bisa jadi merupakan awal dari seseorang memasuki gerbang kewirausahaan. Dengan menulis buku, sesungguhnya orang tersebut belajar untuk menjadi mandiri dan bergerak memahami pasar. Persoalannya adalah komunikasi antarpenulis dan penerbit terkadang menjadi tersumbat karena masing-masing pihak berdiri pada posisinya sendiri. Inilah yang kemudian dicoba untuk semakin dilumerkan oleh Kelompok Agromedia yang menggelar Forum Penulis Kelompok Agromedia di Warung Wedangan, Jalan Brotojoyo Blok 4D/15-A Pondok Indraprasta Semarang pada Sabtu (25/6) lalu.
Acara ini dipandu oleh Tri Prasetyo dari BukaBuku Production. Pria yang akrab disapa TP ini mengatakan bahwa forum ini merupakan forum yang istimewa. “Merupakan suatu kebanggaan bagi para hadirin yang datang di acara ini, karena kita bisa berbagi tentang banyak ilmu penerbitan dan penulisan. Selain itu, forum ini bermanfaat bagi kita membangun jejaring antarpenulis,” ujarnya memandu acara. TP mengemukakan jika Semarang merupakan lokasi pertama dari kegiatan semacam ini yang diselenggarakan langsung oleh Kelompok Agromedia, bukan tidak mungkin kontribusi positif kegiatan ini juga akan divibrasikan ke kota-kota lainnya di mana banyak penulis Kelompok Agromedia bermukim.
Forum ini juga spesial karena dihadiri sendiri oleh pendiri Kelompok Agromedia, Hikmat Kurnia. Hadir bersama Hikmat adalah Denny Indra, Redaktur Pelaksana Penerbit Mediakita yang juga Koordinator Produksi Penerbitan Kelompok Agromedia dan Lukito Adi Marianto, Koordinator Penerbitan Kelompok Agromedia. Hikmat Kurnia berbagi pandangan jika dunia penerbitan sekarang ini harus semakin dipandang semakin visioner. “Membuat buku tidak hanya menulis saja. Pembaca yang semakin cerdas mau tidak mau menuntut para penulis lebih cerdas pula. Inilah yang harus kita pikirkan bersama sebagai para pelaku dunia buku,” ungkapnya. Hikmat kemudian juga mengemukakan fakta jika dunia digital telah merambah ke industri perbukuan tanah air.
Tren dunia digital tersebut antara lain dengan meningkatnya pola pembelian buku melalui kanal distribusi internet yang semakin membesar dalam dua tahun belakangan. Ditanya mengenai fenomena e-book, Hikmat mengatakan masih membutuhkan waktu yang relatif lama bagi dunai perbukuan Indonesia untuk mencapai tahapan itu. "Infrastruktur internet kita masih jauh untuk mendukung itu dan masyarakat kita masih harus belajar lebih keras lagi untuk bisa menerimanya," tuturnya. Hikmat memperkirakan dunia buku konvensional seperti saat ini masih akan bertahan setidaknya hingga 10 tahun mendatang dengan inovasi kecil di kanal distribusinya yang semakin digital.
Hal senada juga diutarakan oleh Denny Indra. Ia mengungkapkan bahwa buku yang mampu bertahan adalah buku-buku yang dibuat dengan unik dan bisa digunakan bagi banyak orang. Ia juga mengatakan bahwa di Agromedia, sebuah buku sudah direncanakan dan dikonsep secara detail paling tidak 2 bulan sebelum dibuat. Sedangkan Lukito Adi Marianto yang akrab disapa Luluk menyampaikan tentang aspek-aspek yang menjadi tren buku. “Tren buku sebenarnya bisa diciptakan, jadi bukan kita yang seharusnya mengikuti orang lain,” ujarnya. Ada banyak studi kasus yang dibeberkannya kepada hadirin sore itu yang kemudian dianalisis sesuai dengan konteks bisnis perbukuan yang semakin kompetitif dan kreatif saat ini.
Lebih lanjut lagi, forum ini berkomitmen menjadi forum yang berkelanjutan. Donny S-Wardhana, penulis buku yang juga simpatisan JRU kemudian menggandeng iLik sAs yang turut hadir sore itu untuk menggerakkan komunitas ini sebagai sebuah kekuatan komunal baru di Semarang. Gayung pun bersambut, JRU siap menjadi mitra strategis untuk kegiatan komunitas positif semacam ini. "Forum Penulis ini diharapkan akan diadakan secara kontinyu dan rutin, paling tidak 2-3 bulan sekali untuk ke depannya,” tambah Dony sambil menutup acara.
Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU
twitter: @saoriserena
Menulis buku adalah sebuah kegiatan mengasyikkan yang bisa jadi merupakan awal dari seseorang memasuki gerbang kewirausahaan. Dengan menulis buku, sesungguhnya orang tersebut belajar untuk menjadi mandiri dan bergerak memahami pasar. Persoalannya adalah komunikasi antarpenulis dan penerbit terkadang menjadi tersumbat karena masing-masing pihak berdiri pada posisinya sendiri. Inilah yang kemudian dicoba untuk semakin dilumerkan oleh Kelompok Agromedia yang menggelar Forum Penulis Kelompok Agromedia di Warung Wedangan, Jalan Brotojoyo Blok 4D/15-A Pondok Indraprasta Semarang pada Sabtu (25/6) lalu.
Acara ini dipandu oleh Tri Prasetyo dari BukaBuku Production. Pria yang akrab disapa TP ini mengatakan bahwa forum ini merupakan forum yang istimewa. “Merupakan suatu kebanggaan bagi para hadirin yang datang di acara ini, karena kita bisa berbagi tentang banyak ilmu penerbitan dan penulisan. Selain itu, forum ini bermanfaat bagi kita membangun jejaring antarpenulis,” ujarnya memandu acara. TP mengemukakan jika Semarang merupakan lokasi pertama dari kegiatan semacam ini yang diselenggarakan langsung oleh Kelompok Agromedia, bukan tidak mungkin kontribusi positif kegiatan ini juga akan divibrasikan ke kota-kota lainnya di mana banyak penulis Kelompok Agromedia bermukim.
Forum ini juga spesial karena dihadiri sendiri oleh pendiri Kelompok Agromedia, Hikmat Kurnia. Hadir bersama Hikmat adalah Denny Indra, Redaktur Pelaksana Penerbit Mediakita yang juga Koordinator Produksi Penerbitan Kelompok Agromedia dan Lukito Adi Marianto, Koordinator Penerbitan Kelompok Agromedia. Hikmat Kurnia berbagi pandangan jika dunia penerbitan sekarang ini harus semakin dipandang semakin visioner. “Membuat buku tidak hanya menulis saja. Pembaca yang semakin cerdas mau tidak mau menuntut para penulis lebih cerdas pula. Inilah yang harus kita pikirkan bersama sebagai para pelaku dunia buku,” ungkapnya. Hikmat kemudian juga mengemukakan fakta jika dunia digital telah merambah ke industri perbukuan tanah air.
Tren dunia digital tersebut antara lain dengan meningkatnya pola pembelian buku melalui kanal distribusi internet yang semakin membesar dalam dua tahun belakangan. Ditanya mengenai fenomena e-book, Hikmat mengatakan masih membutuhkan waktu yang relatif lama bagi dunai perbukuan Indonesia untuk mencapai tahapan itu. "Infrastruktur internet kita masih jauh untuk mendukung itu dan masyarakat kita masih harus belajar lebih keras lagi untuk bisa menerimanya," tuturnya. Hikmat memperkirakan dunia buku konvensional seperti saat ini masih akan bertahan setidaknya hingga 10 tahun mendatang dengan inovasi kecil di kanal distribusinya yang semakin digital.
Hal senada juga diutarakan oleh Denny Indra. Ia mengungkapkan bahwa buku yang mampu bertahan adalah buku-buku yang dibuat dengan unik dan bisa digunakan bagi banyak orang. Ia juga mengatakan bahwa di Agromedia, sebuah buku sudah direncanakan dan dikonsep secara detail paling tidak 2 bulan sebelum dibuat. Sedangkan Lukito Adi Marianto yang akrab disapa Luluk menyampaikan tentang aspek-aspek yang menjadi tren buku. “Tren buku sebenarnya bisa diciptakan, jadi bukan kita yang seharusnya mengikuti orang lain,” ujarnya. Ada banyak studi kasus yang dibeberkannya kepada hadirin sore itu yang kemudian dianalisis sesuai dengan konteks bisnis perbukuan yang semakin kompetitif dan kreatif saat ini.
Lebih lanjut lagi, forum ini berkomitmen menjadi forum yang berkelanjutan. Donny S-Wardhana, penulis buku yang juga simpatisan JRU kemudian menggandeng iLik sAs yang turut hadir sore itu untuk menggerakkan komunitas ini sebagai sebuah kekuatan komunal baru di Semarang. Gayung pun bersambut, JRU siap menjadi mitra strategis untuk kegiatan komunitas positif semacam ini. "Forum Penulis ini diharapkan akan diadakan secara kontinyu dan rutin, paling tidak 2-3 bulan sekali untuk ke depannya,” tambah Dony sambil menutup acara.
Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU
twitter: @saoriserena