FORUM WEDANGAN RAMADHAN KELILING #2-JOGJAKARTA
Sandiaga Uno: Pengusaha Itu Aset Bagi Bangsa
Forum Wedangan Ramadhan Keliling menyambangi kerabat komunitas di Jogjakarta. Bertempat di Tembi Rumah Budaya, forum yang didesain rekreatif dan reflektif ini menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif Indonesia seperti Sandiaga Uno, Anthonius Riyanto, Hikmat Kurnia, hingga Prie Gs. Inilah Forum Wedangan pertama di Jogjakarta yang berhasil mempertemukan berbagai kantong komunitas di satu tempat! Simak ceritanya berikut ini :
Pengusaha hari ini adalah mereka yang inovatif, mau bekerja keras, dan senantiasa berpegang pada nilai-nilai kebaikan. Itulah konklusi yang tersimpul dari seorang Sandiaga Uno, socialpreneur yang juga Founder AKSI Indonesia ketika berbagi di Forum Wedangan Ramadhan Keliling #2 di Tembi Rumah Budaya, Jogjakarta. “Karena itulah, pengusaha itu aset bagi bangsa,” lanjutnya yang disambut tepukan tangan. Wirausaha yang dianggap sebagai ikon generasi baru wirausaha Indonesia ini berbagi nilai-nilai kewirausahaan sosial yang bersumber dari cerita perjalanan bisnisnya yang dimulai sejak PHK pada 1998. Dia kemudian menggarisbawahi kreativitas sebagai pintu awal yang membuat seseorang bisa menjadi terdepan. “Inovatif itulah cirinya,” tandasnya.
Bersama dengan Sandiaga, duet pendiri Kelompok Agromedia Pustaka yaitu Anthonius Riyanto dan Hikmat Kurnia berbagi tentang kreativitas di industri perbukuan. Berawal dari sebuah penerbitan kecil yang dirintis pada 2001, kini Kelompok Agromedia Pustaka telah menjelma menjadi sebuah kelompok penerbitan dengan 17 penerbit internal dan 6 distributor buku. 300 penerbit lebih juga bergabung dengan mereka untuk mendistribusikan buku ke jaringan distribusi yang saat ini telah mereka kuasai. Omzet puluhan miliar rupiah menjadi indikator kerja cerdas mereka hari ini. Bagaimanapun juga, konvergensi media yang membuat segalanya menjadi maya merupakan “lubang” yang harus ditangkap dengan cepat. “Dengan menggunakan e-book, kecepatan duplikasi buku bisa 10 kali lipat bila dibandingkan buku cetak,” tutur Anthonius Riyanto.
Hikmat Kurnia yang telah kenyang menjadi “tukang buku” memberikan pesan kepada wirausaha kreatif yang datang untuk terus sibuk mengeksplorasi diri. Menurutnya, industri kreatif itu hanya ada dua peluang: meledak betulan atau meredam betulan. Untuk itu, dibutuhkan semangat belajar yang kuat. Senada dengan Hikmat, Prie Gs, budayawan Indonesia, juga mengangkat isu kepekaan sebagai tema bicara sore itu. “Ceramah” kebudayaan yang ditempatkan di penghujung acara itu sukses membagikan virus orientasi budaya baru sekaligus mengocok perut audiens. Prie Gs menyebutkan jika semua orang pada dasarnya adalah hebat, hanya kehebatan tersebut harus semakin ditinggikan agar senada atau bahkan lebih tinggi dari frekuensi sosial di sekitarnya.
Forum Wedangan yang pertama kalimya diselenggarakan di Jogjakarta ini ternyata diapresiasi oleh ikon-ikon wirausaha muda Jogjakarta seperti Saptuari Sugiharto dari Kedai Digital, Agung Nugroho Susanto dari Simply Fresh, dan Firmansyah Budi Prasetyo sang juragan Tela Krezz. Usai kegiatan yang dirangkai dengan buka puasa bersama, tampak beberapa audiens masih menyempatkan membuat forum-forum diskusi dengan tamu inspiratif yang hadir. Agung Kurniawan, Koordinator Pengembangan JRU yang juga Project Officer Forum Wedangan Ramadhan Keliling menyebutkan jika respon positif komunitas ini akan menjadi bekal untuk terus melanjutkan kegiatan Forum Wedangan sebagai sebuah forum rutin antarkomunitas di Jogjakarta. Terima kasih Jogjakarta!
Pengusaha hari ini adalah mereka yang inovatif, mau bekerja keras, dan senantiasa berpegang pada nilai-nilai kebaikan. Itulah konklusi yang tersimpul dari seorang Sandiaga Uno, socialpreneur yang juga Founder AKSI Indonesia ketika berbagi di Forum Wedangan Ramadhan Keliling #2 di Tembi Rumah Budaya, Jogjakarta. “Karena itulah, pengusaha itu aset bagi bangsa,” lanjutnya yang disambut tepukan tangan. Wirausaha yang dianggap sebagai ikon generasi baru wirausaha Indonesia ini berbagi nilai-nilai kewirausahaan sosial yang bersumber dari cerita perjalanan bisnisnya yang dimulai sejak PHK pada 1998. Dia kemudian menggarisbawahi kreativitas sebagai pintu awal yang membuat seseorang bisa menjadi terdepan. “Inovatif itulah cirinya,” tandasnya.
Bersama dengan Sandiaga, duet pendiri Kelompok Agromedia Pustaka yaitu Anthonius Riyanto dan Hikmat Kurnia berbagi tentang kreativitas di industri perbukuan. Berawal dari sebuah penerbitan kecil yang dirintis pada 2001, kini Kelompok Agromedia Pustaka telah menjelma menjadi sebuah kelompok penerbitan dengan 17 penerbit internal dan 6 distributor buku. 300 penerbit lebih juga bergabung dengan mereka untuk mendistribusikan buku ke jaringan distribusi yang saat ini telah mereka kuasai. Omzet puluhan miliar rupiah menjadi indikator kerja cerdas mereka hari ini. Bagaimanapun juga, konvergensi media yang membuat segalanya menjadi maya merupakan “lubang” yang harus ditangkap dengan cepat. “Dengan menggunakan e-book, kecepatan duplikasi buku bisa 10 kali lipat bila dibandingkan buku cetak,” tutur Anthonius Riyanto.
Hikmat Kurnia yang telah kenyang menjadi “tukang buku” memberikan pesan kepada wirausaha kreatif yang datang untuk terus sibuk mengeksplorasi diri. Menurutnya, industri kreatif itu hanya ada dua peluang: meledak betulan atau meredam betulan. Untuk itu, dibutuhkan semangat belajar yang kuat. Senada dengan Hikmat, Prie Gs, budayawan Indonesia, juga mengangkat isu kepekaan sebagai tema bicara sore itu. “Ceramah” kebudayaan yang ditempatkan di penghujung acara itu sukses membagikan virus orientasi budaya baru sekaligus mengocok perut audiens. Prie Gs menyebutkan jika semua orang pada dasarnya adalah hebat, hanya kehebatan tersebut harus semakin ditinggikan agar senada atau bahkan lebih tinggi dari frekuensi sosial di sekitarnya.
Forum Wedangan yang pertama kalimya diselenggarakan di Jogjakarta ini ternyata diapresiasi oleh ikon-ikon wirausaha muda Jogjakarta seperti Saptuari Sugiharto dari Kedai Digital, Agung Nugroho Susanto dari Simply Fresh, dan Firmansyah Budi Prasetyo sang juragan Tela Krezz. Usai kegiatan yang dirangkai dengan buka puasa bersama, tampak beberapa audiens masih menyempatkan membuat forum-forum diskusi dengan tamu inspiratif yang hadir. Agung Kurniawan, Koordinator Pengembangan JRU yang juga Project Officer Forum Wedangan Ramadhan Keliling menyebutkan jika respon positif komunitas ini akan menjadi bekal untuk terus melanjutkan kegiatan Forum Wedangan sebagai sebuah forum rutin antarkomunitas di Jogjakarta. Terima kasih Jogjakarta!