FORUM WEDANGAN RAMADHAN KELILING #5
Kukrit Suryo Wicaksono: Socialpreneur Butuh Networking!
Forum Wedangan Ramadhan Keliling menutup perjalanannya di tahun ini dengan menyambung tali silaturahmi di Hotel Ibis Semarang. Tamu inspiratif yang kali ini bertandang adalah Masril Koto (socialpreneur pemberdayaan keuangan mikro dari Padang), Ir. Sudjarwanto Dwiatmoko (Kepala Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Tengah), Kukrit Suryo Wicaksono (Ketua Kadin Jawa Tengah), dan Prie Gs. Tema yang diangkat juga menarik: “Jiwa Koperasi dalam UMKM”.
Forum Wedangan Ramadhan kali ini ditutup dengan kehadiran Ketua Kadin Jawa Tengah masa bakti 2011-2016, Kukrit Suryo Wicaksono yang tampil sederhana namun berhasil mencairkan suasana dengan tuturannya yang full humor. Kukrit yang memang baru pertama kali datang di Forum Wedangan langsung membuka dengan guyonan jika Forum Wedangan ini merupakan forum berkelas. Mengapa berkelas? Karena baru ketika menjadi Ketua Kadin Jawa Tengah dirinya berkesempatan untuk berbagi di forum yang sudah lama menjadi salah satu referensinya tersebut. Kukrit yang juga CEO Suara Merdeka Group tersebut menyampaikan penghargaan jika forum ini secara konsisten telah menjadi sebuah ikon gerakan UMKM yang layak untuk diapresiasi lebih luas lagi.
Menanggapi tema yang dianggapnya strategis tersebut, dia menggarisbawahi jika apapun di dunia ini membutuhkan dukungan bernama “networking”. Dirinya yang mencari ilmu hingga ke negeri Paman Sam tersebut mengaku jika tak lebih dari 20% ilmunya yang tepat diaplikasikan di keseharian. “Sisanya saya dapat justru dari belajar di jalan,” tuturnya jujur yang disambut tepuk tangan audiens. Salah satu yang melancarkan proses pendidikannya tersebut adalah “networking” yang membuatnya banyak berkenalan dengan dunia baru. “Jadi, socialpreneur pun butuh networking!” ujarnya tegas dan bersemangat. Menurutnya, gerakan kewirausahaan yang dimotori oleh kerabat Forum Wedangan sudah saatnya menembus dunia media dengan memanfaatkan media cetak, elektronik, bahkan social media.
Masril Koto yang sudah kali kedua datang di Forum Wedangan kali ini kembali menandaskan pentingnya semangat kemandirian dalam memperjuangkan kemerdekaan ekonomi bagi kaum marginal. Baginya, tidak perlu harus menjadi sarjana untuk dapat memiliki sebuah lembaga keuangan mikro yang berhasil memperjuangkan kemandirian petani. Masril telah membuktikannya. Dari hanya lulusan SD, dirinya kini berhasil membangun jaringan LKMA Prima Tani sebanyak 300 buah dengan total aset Rp 100 miliar. “Tak butuh gincu, bedak, atau sarjana, yang penting adalah bekerja dengan hati,” tuturnya. Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko juga menyampaikan komitmen untuk mendatangi UMKM dan koperasi yang membutuhkan. “Tidak perlu Anda yang datang kepada kami, tetapi kami yang akan datang kepada Anda,” ujarnya yang kemudian segera disambar oleh host Forum Wedangan, iLik sAs sebagai sebuah janji yang nanti harus terbuktikan minimal di hadapan kerabat Forum Wedangan yang hadir.
Menutup forum yang berlangsung dengan gayeng tersebut, Prie Gs yang sudah menjadi salah satu ikon dalam Forum Wedangan menandaskan pentingnya otentisitas dalam membangun sebuah karya. Karya yang otentik tentu saja tidak akan pernah dapat dicari pembandingnya, karena karya tersebut lahir dari kesatuan hati, pikiran, dan tindakan. Inilah forum terakhir di Ramadhan 1423 H yang penuh dengan inspirasi. Semoga semangat reflektif dan rekreatif yang diusung oleh Forum Wedangan menjadi sebuah kredo di dalam hati kerabat Forum Wedangan yang senantiasa hadir. Semoga!
Forum Wedangan Ramadhan kali ini ditutup dengan kehadiran Ketua Kadin Jawa Tengah masa bakti 2011-2016, Kukrit Suryo Wicaksono yang tampil sederhana namun berhasil mencairkan suasana dengan tuturannya yang full humor. Kukrit yang memang baru pertama kali datang di Forum Wedangan langsung membuka dengan guyonan jika Forum Wedangan ini merupakan forum berkelas. Mengapa berkelas? Karena baru ketika menjadi Ketua Kadin Jawa Tengah dirinya berkesempatan untuk berbagi di forum yang sudah lama menjadi salah satu referensinya tersebut. Kukrit yang juga CEO Suara Merdeka Group tersebut menyampaikan penghargaan jika forum ini secara konsisten telah menjadi sebuah ikon gerakan UMKM yang layak untuk diapresiasi lebih luas lagi.
Menanggapi tema yang dianggapnya strategis tersebut, dia menggarisbawahi jika apapun di dunia ini membutuhkan dukungan bernama “networking”. Dirinya yang mencari ilmu hingga ke negeri Paman Sam tersebut mengaku jika tak lebih dari 20% ilmunya yang tepat diaplikasikan di keseharian. “Sisanya saya dapat justru dari belajar di jalan,” tuturnya jujur yang disambut tepuk tangan audiens. Salah satu yang melancarkan proses pendidikannya tersebut adalah “networking” yang membuatnya banyak berkenalan dengan dunia baru. “Jadi, socialpreneur pun butuh networking!” ujarnya tegas dan bersemangat. Menurutnya, gerakan kewirausahaan yang dimotori oleh kerabat Forum Wedangan sudah saatnya menembus dunia media dengan memanfaatkan media cetak, elektronik, bahkan social media.
Masril Koto yang sudah kali kedua datang di Forum Wedangan kali ini kembali menandaskan pentingnya semangat kemandirian dalam memperjuangkan kemerdekaan ekonomi bagi kaum marginal. Baginya, tidak perlu harus menjadi sarjana untuk dapat memiliki sebuah lembaga keuangan mikro yang berhasil memperjuangkan kemandirian petani. Masril telah membuktikannya. Dari hanya lulusan SD, dirinya kini berhasil membangun jaringan LKMA Prima Tani sebanyak 300 buah dengan total aset Rp 100 miliar. “Tak butuh gincu, bedak, atau sarjana, yang penting adalah bekerja dengan hati,” tuturnya. Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko juga menyampaikan komitmen untuk mendatangi UMKM dan koperasi yang membutuhkan. “Tidak perlu Anda yang datang kepada kami, tetapi kami yang akan datang kepada Anda,” ujarnya yang kemudian segera disambar oleh host Forum Wedangan, iLik sAs sebagai sebuah janji yang nanti harus terbuktikan minimal di hadapan kerabat Forum Wedangan yang hadir.
Menutup forum yang berlangsung dengan gayeng tersebut, Prie Gs yang sudah menjadi salah satu ikon dalam Forum Wedangan menandaskan pentingnya otentisitas dalam membangun sebuah karya. Karya yang otentik tentu saja tidak akan pernah dapat dicari pembandingnya, karena karya tersebut lahir dari kesatuan hati, pikiran, dan tindakan. Inilah forum terakhir di Ramadhan 1423 H yang penuh dengan inspirasi. Semoga semangat reflektif dan rekreatif yang diusung oleh Forum Wedangan menjadi sebuah kredo di dalam hati kerabat Forum Wedangan yang senantiasa hadir. Semoga!