Unisbank Adaptasi Program Pendampingan JRU
Program pendampingan yang dilakukan oleh JRU semakin mendapat pengakuan dari masyarakat. Salah satunya adalah sivitas akademika Universitas Stikubank yang mengajak JRU untuk terlibat dalam program kewirausahaan yang mereka integrasikan ke dalam kurikulum akademik. Adaptasi ini akan mengadopsi konsep pendampingan yang dilakukan oleh JRU selama ini.
Tanggung jawab perguruan tinggi saat ini tidak hanya mencetak sarjana tetapi menyiapkan mereka hingga ke karier selanjutnya. Salah satu alternatif karier yang saat ini sedang menjadi isu penting adalah bagaimana mencetak sarjana berwawasan wirausaha. Salah satu kampus yang memiliki atensi terhadap hal tersebut di Jawa Tengah adan Universitas Stikubank. Sejak 2009, kampus yang terletak di bilangan Mugas tersebut memproklamasikan diri menjadi universitas kewirausahaan. Tak main-main, mereka mengintegrasikan kewirausahaan sebagai bagian dari persyaratan kelulusan dan kurikulum mereka.
Tantangan akademik yang kadang tidak sensitif dengan dunia praktis, coba dijembatani oleh sivitas akademika universitas tersebut dengan menggandeng JRU. Undangan secara resmi dari Unisbank diimplementasikan melalui keterlibatan JRU dalam penyusunan revisi kurikulum kewirausahaan dan penyiapan mentor berkelanjutan bagi proses pembelajaran kewirausahaan tersebut. Menurut Yeye Sulistyowati, Ketua P2BK Unisbank yang menjadi koordinator program kewirausahaan ini, integrasi JRU ke dalam Unisbank ini sifatnya “multiyears” untuk dapat benar-benar membantu mewujudkan sebuah universitas berbasis kewirausahaan di masyarakat. “Kami ingin men-deliver janji kami kepada masyarakat dengan sungguh-sungguh,” tambahnya.
Respon dari dunia akademik tersebut kemudian dijawab JRU dengan menggelar TOT Mentor Kewirausahaan Unisbank yang telah diselenggarakan beberapa waktu lalu. TOT tersebut memberikan pemahaman baru mengenai pembelajaran kewirausahaan yang kini diarahkan untuk menjadi kewirausahaan sosial. “Isu kewirausahaan sosial merupakan isu pamungkas yang akan menjadikan kewirausahaan benar-benar bekerja menjadi bagian dari solusi problem komunal,” tutur Agung Kurniawan, Koordinator Pengembangan JRU mengenai orientasi baru dari pembelajaran kewirausahaan tersebut. JRU membuktikan hal ini melalui pembentukan paradigma baru pengajaran yang nantinya akan mengintegrasikan antara pengalaman akademik dengan praksis lapangan melalui pendampingan.
Ke depannya, Rektor Unisbank, Dr. Bambang Suko Priyono mengamanatkan program kerjasama ini diharapkan mampu dapat menghadirkan wirausaha-wirausaha muda baru dari kalangan mahasiswa sejak mereka sebelum lulus kuliah. Program pendampingan ini akan diimplementasikan melalui penanganan khusus kepada mahasiswa angkatan 2009 yang akan menjalani proses ekspos usaha. JRU akan memberikan coaching clinic khusus, adopsi sistem bisnis, dan orientasi praktis kepada mahasiswa yang terpilih. Bagi angkatan selanjutnya, proses pendampingan akan menyatu dengan proses pembelajaran teori kewirausahaan bersama antara relawan JRU dan mentor terpilih dari dosen Unisbank.
Tanggung jawab perguruan tinggi saat ini tidak hanya mencetak sarjana tetapi menyiapkan mereka hingga ke karier selanjutnya. Salah satu alternatif karier yang saat ini sedang menjadi isu penting adalah bagaimana mencetak sarjana berwawasan wirausaha. Salah satu kampus yang memiliki atensi terhadap hal tersebut di Jawa Tengah adan Universitas Stikubank. Sejak 2009, kampus yang terletak di bilangan Mugas tersebut memproklamasikan diri menjadi universitas kewirausahaan. Tak main-main, mereka mengintegrasikan kewirausahaan sebagai bagian dari persyaratan kelulusan dan kurikulum mereka.
Tantangan akademik yang kadang tidak sensitif dengan dunia praktis, coba dijembatani oleh sivitas akademika universitas tersebut dengan menggandeng JRU. Undangan secara resmi dari Unisbank diimplementasikan melalui keterlibatan JRU dalam penyusunan revisi kurikulum kewirausahaan dan penyiapan mentor berkelanjutan bagi proses pembelajaran kewirausahaan tersebut. Menurut Yeye Sulistyowati, Ketua P2BK Unisbank yang menjadi koordinator program kewirausahaan ini, integrasi JRU ke dalam Unisbank ini sifatnya “multiyears” untuk dapat benar-benar membantu mewujudkan sebuah universitas berbasis kewirausahaan di masyarakat. “Kami ingin men-deliver janji kami kepada masyarakat dengan sungguh-sungguh,” tambahnya.
Respon dari dunia akademik tersebut kemudian dijawab JRU dengan menggelar TOT Mentor Kewirausahaan Unisbank yang telah diselenggarakan beberapa waktu lalu. TOT tersebut memberikan pemahaman baru mengenai pembelajaran kewirausahaan yang kini diarahkan untuk menjadi kewirausahaan sosial. “Isu kewirausahaan sosial merupakan isu pamungkas yang akan menjadikan kewirausahaan benar-benar bekerja menjadi bagian dari solusi problem komunal,” tutur Agung Kurniawan, Koordinator Pengembangan JRU mengenai orientasi baru dari pembelajaran kewirausahaan tersebut. JRU membuktikan hal ini melalui pembentukan paradigma baru pengajaran yang nantinya akan mengintegrasikan antara pengalaman akademik dengan praksis lapangan melalui pendampingan.
Ke depannya, Rektor Unisbank, Dr. Bambang Suko Priyono mengamanatkan program kerjasama ini diharapkan mampu dapat menghadirkan wirausaha-wirausaha muda baru dari kalangan mahasiswa sejak mereka sebelum lulus kuliah. Program pendampingan ini akan diimplementasikan melalui penanganan khusus kepada mahasiswa angkatan 2009 yang akan menjalani proses ekspos usaha. JRU akan memberikan coaching clinic khusus, adopsi sistem bisnis, dan orientasi praktis kepada mahasiswa yang terpilih. Bagi angkatan selanjutnya, proses pendampingan akan menyatu dengan proses pembelajaran teori kewirausahaan bersama antara relawan JRU dan mentor terpilih dari dosen Unisbank.