Gelas Setengah Isi dan Setengah Kosong
Setiap orang selalu punya pandangan yang berbeda-beda. Tak bisa dipungkiri bahwa anak yang kembar saja bisa berbeda cara pandangnya dalam melihat sesuatu. Misal saja tentang menanggapi sebuah gelas yang terisi air. Ada yang mengatakan gelas itu setengah isi, namun disisi lain ada pula yang mengatakan itu merupakan gelas yang setengah kosong.
Ada yang mengatakan bahwa seseorang yang mengatakan gelas itu setengah kosong, berarti orang itu merupakan orang yang memandang segala sesuatunya dengan pesimis. Mereka hanya melihat ketiadaan saat memandang sesuatu. Disisi lain, ada juga yang mengatakan bahwa gelas itu setengah isi menunjukkan orang yang selalu optimis dan selalu melihat kelebihan dari segala sesuatunya.
Lalu manakah yang benar?
Kita memang tak bisa mengatakan bahwa salah satu ungkapan di atas benar secara absolut. Karena semua itu tergantung dari makna yang dilekatkan pada kalimat tersebut. Bisa jadi terdapat kemungkinan lain, saat seseorang yang mengatakan gelas setengah kosong berarti orang tersebut bisa jadi selalu haus akan ilmu pengetahuan. Seperti yang dikatakan oleh Steve Job, “Still hungry, still foolish”. Dengan selalu merasa bodoh, maka kita akan terus melahap ilmu sebanyak mungkin.
Sehingga, mengatakan gelas setengah isi tidak melulu lebih baik maknanya dibandingkan dengan mengatakan setengah kosong. Semua itu tergantung bagaimana kita memberikan makna pada hal tersebut. Yang terpenting ialah apa yang kita ucapkan serta kita yakini dapat menjadi daya dorong bagi kita untuk terus optimis dan positif.
Tidak ada komentar:
Silahkan isi komentar ...