Forum Nandur Becik #8 SEGERA AKSI!
Sabtu
(29/09) lalu ada pemandangan yang berbeda di Rumah Sasongko. Forum Nandur Becik
#8 kembali digelar. Jika biasanya forum
ini diadakan pada hari jumat, kali ini Forum Nandur Becik berlangsung pada hari
sabtu sore.
Acara
Forum Nandur Becik #8 ini dipandu oleh
Muhamy Akbar dan Parama Prenjana dengan mengusung tema “Segera Aksi!” yang menghadirkan
narasumber 11 orang alumni penerima beasiswa Jaringan Rumah Usaha (JRU), di
mana sebagian dari mereka kini sudah berstatus sebagai owner dari usaha yang
sedang mereka rintis.
Lagu berjudul Mengejar Matahari dibawakan Narajiwa sebagai pembuka.
Sebelum masuk pada sesi sharing, hadir Mas Adhimas Nugroho yang turut andil
mendampingi kesebelas mahasiswa ini selama mengikuti proses kuliah yang
berlangsung selama tiga tahun. Mas Dhimas berkisah bagaimana sejarah
terpilihnya kesebelas alumni ini serta proses apa saja yang sudah mereka lalui
sebagai mahasiswa. Selain Mas Dhimas, Pak Eko perwakilan dari Unisbank juga
didaulat untuk sedikit bercerita tentang proses yang sudah dilalui kesebelas mahasiswa
ini selama mengikuti kegiatan akademik mulai dari jadwal kuliah, tugas, UTS,
nilai serta tugas akhir yang berhasil diselesaikan dengan baik.
Di sesi berikutnya sebagai simbolis dilakukan prosesi pemotongan
tumpeng sebagai ungkapan syukur atas kelulusan 11 mahasiswa penerima beasiswa
JRU dalam meyelesaikan kuliah. Dan akhirnya sampailah pada sesi, di mana satu
persatu dari mereka didaulat untuk sharing tentang perjalanan panjang yang
sudah mereka tempuh selama tiga tahun. Bagi kita tiga tahun mungkin terdengar
singkat, tapi bagi kesebelas mahasiswa ini tiga tahun merupakan perjalanan
panjang yang menguras energi, waktu, pikiran karena selain fokusnya terbagi menjadi
dua yaitu pagi hari untuk bekerja sebagai karyawan atau pemilik usaha. Sedang
sore hari mereka masih harus mengikuti kegiatan akademik dan perkuliahan dengan
tugas yang sudah menanti untuk dikerjakan.
Dari 11 orang, 2 diantaranya sudah lebih dulu bergelut di dunia
usaha. Mereka adalah Reza yang menekuni usaha pakaian anime dan juga Taufan
dengan toko blangko undangan. Bagi Reza, apa yang diperolehnya selama mengikuti
proses perkuliahan dianggap sebagai pengalaman “Oh tenyata begini tho rasane kuliah” begitu ujarnya. Sedangkan
bagi Taufan, 3 tahun berproses membuatnya termotivasi untuk mewujudkan impiannya
yang selama ini di simpannya dalam ‘dream
box’.
Setelah mendengarkan satu persatu sharing dari 11 kader JRU yang
kini sebagian dari mereka sudah bersatus sebagai pemilik usaha, rasanya kurang
afdol kalo belum mendengarkan sharing dari Mas iLik sAs founder Rumah Sasongko
untuk semakin menguatkan apa yang sudah disampaikan narasumber.
Seperti lirik lagu Nidji yang berjudul Laskar Pelangi, “mimpi adalah kunci untuk kita menakhlukan
dunia” Mas iLik mengajak kita semua untuk berani memiliki mimpi. Siapapun kita,
apapun profesi kita saat ini jika tidak punya mimpi mungkin ada yang salah
dalam diri kita. Lantas kenapa kita harus mempunyai mimpi? Karena dengan mimpi
kita jadi tahu apa yang hendak kita capai. Tak berhenti sebatas bermimpi, kita
harus berani dan berupaya untuk mewujudkan apa yang menjadi mimpi kita. So,
mulai dari sekarang milikilah mimpi setinggi langit.
Semarang, 04 Oktober 2018
Redaksi RumahUsaha.Net
Tidak ada komentar:
Silahkan isi komentar ...