Attention : Modus Baru Penipuan di ATM
Informasi ini didapat dari Mbak Listy Pamungkas, pegiat di komunitas TDA Semarang sewaktu offline gathering di rumah Mbak Izha di Tembalang. Mbak Listy yang sehari-hari juga bekerja di perusahaan maintenance mesin ATM mendapati sebuah modus baru penipuan di lokasi ATM.
Modusnya juga cukup canggih dan cenderung lebih brutal kali ini. Mbak Listy mengatakan saat ini telah ditemukan beberapa mesin ATM yang telah dirusak oleh komplotan penjahat dengan menyumbat card reader (tempat kita memasukkan kartu) dengan korek atau benda kecil apapun yang membuat kartu kita tersendat atau bahkan ditelan secara otomatis oleh mesin. Tentu saja, ini membuat nasabah menjadi panik dan bingung. Sebagai nasabah awam, kita akan sangat dibantu dengan keberadaan stiker nomor customer service yang telah terpasang di seluruh lokasi ATM. Komplotan penjahat ini juga sudah mengganti nomor customer service tersebut dengan nomor Flexi. Ketika kita menghubungi nomor tersebut, tentu saja kita sudah masuk dalam perangkap pertama sang komplotan. Kita kemudian diminta untuk menyebutkan nomor PIN yang menjadi senjata utama kita untuk bertransaksi di seluruh electronic banking channel. Mbak Listy menekankan tidak ada satupun prosedur perbankan yang mengharuskan kita untuk menyebutkan nomor PIN termasuk kepada petugas bank. Sangat dimungkinkan, bila diperluka petugas bank justru akan me-reset ulang PIN kita untuk kepentingan bantuan layanan yang kita inginkan. Tentu saja, PIN ini harus langsung diubah sesuai dengan variasi angka yang kita inginkan. Adapun ketika kita lupa nomor PIN kita, petugas bank hanya akan mengonfirmasi beberapa data penting seperti nomor rekening, cabang pembuka, saldo terakhir, transaksi terakhir, nama kecil ibu kandung, dan tanggal lahir kita (bahkan di BCA juga ditanyakan fisik kartu kita apakah silver, gold, atau platinum dengan nama atau tanpa nama—kartu instan). Bila jawaban kita sesuai dengan data-data tersebut, maka sudah cukup bagi bank untuk melakukan reset ulang PIN kita dan biasanya PIN kita akan diberikan melalui SMS sesuai dengan nomor telepon handphone yang ada di database bank atau langsung dikemukakan. Oleh petugas bank, kita juga selalu disarankan untuk langsung mengganti PIN tersebut sesuai keinginan kita untuk alasan keamanan. Kembali ke modus kejahatan, setelah PIN didapat, mereka kemudian melakukan transaksi dengan berbagai modus yang sudah direncanakan sebelumnya. Kasus ini telah menimpa nasabah salah satu bank besar yang menghabiskan dana hingga Rp 53,8 juta dalam sekejap. Saran yang disampaikan adalah jangan mudah panik ketika kartu tidak bisa berfungsi dengan baik (baik tersendat ataupun tertelan). Langkah selanjutnya, segeralah menaruh curiga ketika nomor customer service yang tertera di mesin berupa nomor Flexi atau handphone biasa. Biasanya nomor customer service bank adalah 5 digit nomor khusus untuk layanan, nomor fixed phone yang unik, dan nomor dengan prefiks 080x-xx-xxx-xx. Jika kita tidak bisa memastikan apakah nomor tersebut benar-benar milik bank atau tidak, pastikan kita tidak memberikan nomor PIN kepada suara di seberang sana. Katakan lebih baik kita mengurus di bank ketimbang memberikan nomor PIN (saldo kita mudah-mudahan aman karena mesin akan terus meminta nomor PIN untuk melanjutkan transaksi). Ingat dengan betul lokasi di mana kita mengalami masalah ini, bank akan sangat terbantu kalau Anda mampu mengidentifikasi lokasi dengan tepat dan akurat. Modus lain yang digunakan adalah dengan mereplikasi data transaksi terakhir kita dengan menggunakan alat tertentu yang idealnya hanya dimiliki oleh petugas bank dan perusahaan maintenance ATM. Untuk mengantisipasi hal ini, selalu biasakan diri untuk mengacak nomor PIN kita setelah selesai melakukan transaksi (jangan lupa juga untuk membatalkan transaksi dengan menekan tombol ”Cancel” kemudian memastikan kartu telah kita bawa kembali). Ini penting agar data yang tersimpan di memori mesin adalah transaksi kita yang salah sehingga replikasi datanya juga akan salah. Mbak Listy juga mengharapkan agar kita selalu tidak tergesa-gesa ketika bertransaksi di ATM. Jangan sampai rekening kita kebobolan hanya karena urusan sepele seperti kartu tertinggal dan digunakan untuk transaksi tidak semestinya oleh oknum (karena sepengetahuan Mbak Listy, di luar BCA software di mesin ATM masih membolehkan kita bertransaksi setelah konfirmasi ”Ya” pada pertanyaan ”Transaksi Anda telah selesai. Apakah Anda ingin melanjutkan transaksi lainnya?” tanpa harus mengonfirmasi ulang PIN). Teknologi dibuat untuk memudahkan kehidupan kita apabila kita bersikap hati-hati terhadapnya. Untuk itu, jangan sampai terlambat untuk informasi-informasi penyalahgunaan teknologi dan berhati-hatilah untuk bertransaksi dengan electronic banking channel. Jangan berikan PIN Anda kepada siapapun termasuk kepada petugas bank! Beberapa nomor customer service bank (di luar nomor ini waspadalah nomor tersebut palsu!) BCA : 0804-1999-888, (021) 52999888, atau 69123 dari ponsel dan FWA Muamalat : 0807-1174-7273 atau 0807-1-Muamalat BRI : 14017 atau (021) 57-987-400 Bank Niaga : 14041 Lippo Bank : 14042 Bank Mandiri : 14000 BNI : (024) 831-9999 atau 69888 dari ponsel dan FWA Bank Mega : (021) 7917-5555 (mohon koreksi kalau ada kesalahan dan tambahan kalau mengetahui nomor-nomor lainnya yang sesuai dengan pengumuman dari bank)
Modusnya juga cukup canggih dan cenderung lebih brutal kali ini. Mbak Listy mengatakan saat ini telah ditemukan beberapa mesin ATM yang telah dirusak oleh komplotan penjahat dengan menyumbat card reader (tempat kita memasukkan kartu) dengan korek atau benda kecil apapun yang membuat kartu kita tersendat atau bahkan ditelan secara otomatis oleh mesin. Tentu saja, ini membuat nasabah menjadi panik dan bingung. Sebagai nasabah awam, kita akan sangat dibantu dengan keberadaan stiker nomor customer service yang telah terpasang di seluruh lokasi ATM. Komplotan penjahat ini juga sudah mengganti nomor customer service tersebut dengan nomor Flexi. Ketika kita menghubungi nomor tersebut, tentu saja kita sudah masuk dalam perangkap pertama sang komplotan. Kita kemudian diminta untuk menyebutkan nomor PIN yang menjadi senjata utama kita untuk bertransaksi di seluruh electronic banking channel. Mbak Listy menekankan tidak ada satupun prosedur perbankan yang mengharuskan kita untuk menyebutkan nomor PIN termasuk kepada petugas bank. Sangat dimungkinkan, bila diperluka petugas bank justru akan me-reset ulang PIN kita untuk kepentingan bantuan layanan yang kita inginkan. Tentu saja, PIN ini harus langsung diubah sesuai dengan variasi angka yang kita inginkan. Adapun ketika kita lupa nomor PIN kita, petugas bank hanya akan mengonfirmasi beberapa data penting seperti nomor rekening, cabang pembuka, saldo terakhir, transaksi terakhir, nama kecil ibu kandung, dan tanggal lahir kita (bahkan di BCA juga ditanyakan fisik kartu kita apakah silver, gold, atau platinum dengan nama atau tanpa nama—kartu instan). Bila jawaban kita sesuai dengan data-data tersebut, maka sudah cukup bagi bank untuk melakukan reset ulang PIN kita dan biasanya PIN kita akan diberikan melalui SMS sesuai dengan nomor telepon handphone yang ada di database bank atau langsung dikemukakan. Oleh petugas bank, kita juga selalu disarankan untuk langsung mengganti PIN tersebut sesuai keinginan kita untuk alasan keamanan. Kembali ke modus kejahatan, setelah PIN didapat, mereka kemudian melakukan transaksi dengan berbagai modus yang sudah direncanakan sebelumnya. Kasus ini telah menimpa nasabah salah satu bank besar yang menghabiskan dana hingga Rp 53,8 juta dalam sekejap. Saran yang disampaikan adalah jangan mudah panik ketika kartu tidak bisa berfungsi dengan baik (baik tersendat ataupun tertelan). Langkah selanjutnya, segeralah menaruh curiga ketika nomor customer service yang tertera di mesin berupa nomor Flexi atau handphone biasa. Biasanya nomor customer service bank adalah 5 digit nomor khusus untuk layanan, nomor fixed phone yang unik, dan nomor dengan prefiks 080x-xx-xxx-xx. Jika kita tidak bisa memastikan apakah nomor tersebut benar-benar milik bank atau tidak, pastikan kita tidak memberikan nomor PIN kepada suara di seberang sana. Katakan lebih baik kita mengurus di bank ketimbang memberikan nomor PIN (saldo kita mudah-mudahan aman karena mesin akan terus meminta nomor PIN untuk melanjutkan transaksi). Ingat dengan betul lokasi di mana kita mengalami masalah ini, bank akan sangat terbantu kalau Anda mampu mengidentifikasi lokasi dengan tepat dan akurat. Modus lain yang digunakan adalah dengan mereplikasi data transaksi terakhir kita dengan menggunakan alat tertentu yang idealnya hanya dimiliki oleh petugas bank dan perusahaan maintenance ATM. Untuk mengantisipasi hal ini, selalu biasakan diri untuk mengacak nomor PIN kita setelah selesai melakukan transaksi (jangan lupa juga untuk membatalkan transaksi dengan menekan tombol ”Cancel” kemudian memastikan kartu telah kita bawa kembali). Ini penting agar data yang tersimpan di memori mesin adalah transaksi kita yang salah sehingga replikasi datanya juga akan salah. Mbak Listy juga mengharapkan agar kita selalu tidak tergesa-gesa ketika bertransaksi di ATM. Jangan sampai rekening kita kebobolan hanya karena urusan sepele seperti kartu tertinggal dan digunakan untuk transaksi tidak semestinya oleh oknum (karena sepengetahuan Mbak Listy, di luar BCA software di mesin ATM masih membolehkan kita bertransaksi setelah konfirmasi ”Ya” pada pertanyaan ”Transaksi Anda telah selesai. Apakah Anda ingin melanjutkan transaksi lainnya?” tanpa harus mengonfirmasi ulang PIN). Teknologi dibuat untuk memudahkan kehidupan kita apabila kita bersikap hati-hati terhadapnya. Untuk itu, jangan sampai terlambat untuk informasi-informasi penyalahgunaan teknologi dan berhati-hatilah untuk bertransaksi dengan electronic banking channel. Jangan berikan PIN Anda kepada siapapun termasuk kepada petugas bank! Beberapa nomor customer service bank (di luar nomor ini waspadalah nomor tersebut palsu!) BCA : 0804-1999-888, (021) 52999888, atau 69123 dari ponsel dan FWA Muamalat : 0807-1174-7273 atau 0807-1-Muamalat BRI : 14017 atau (021) 57-987-400 Bank Niaga : 14041 Lippo Bank : 14042 Bank Mandiri : 14000 BNI : (024) 831-9999 atau 69888 dari ponsel dan FWA Bank Mega : (021) 7917-5555 (mohon koreksi kalau ada kesalahan dan tambahan kalau mengetahui nomor-nomor lainnya yang sesuai dengan pengumuman dari bank)