Dahsyatnya Berbisnis melalui Jaringan
10 Maret 2006, Cantik Handycraft, Jl.Tanjung 2A Smg
Pengisi Tema : Bayu Krisna (public speaker dari Swa Consult Inc.) Pada kali kedua, Forum Wedangan menghadirkan Bayu Krisna, seorang public speaker yang memiliki spesialisasi di bidang pemasaran dan juga seorang managing director Swa Consult Inc. Forum ini terasa begitu spesial karena dihadiri oleh beberapa tokoh yang menjadi panutan di ranah bisnisnya masing-masing.
Dihadiri oleh beberapa figur pebisnis seperti Harjanto Halim (tokoh bisnis, pemilik PT Ulam Tiba Halim), Ken Marasuchi (motivator bisnis, pemilik PT Unity Network International), R.Y. Kristian Hardhianto (motivator bisnis dan praktisi perbankan), serta anggota komunitas wirausaha Smart Entrepreneur Community (Senity) dan segenap relawan Jaringan RumahUSAHA. Bayu Krisna mengantarkan inspirasinya dengan gaya khas seorang pembicara publik. Beliau menjelaskan jika di era hiperkompetisi seperti saat ini, jaringan menjadi salah satu aset berharga bagi pebisnis. Fenomena dunia pemasaran jaringan adalah salah satu fakta di mana jaringan dapat menjadi kartu mencapai kemapanan finansial. Di ranah usaha riil dicontohkan kekuatan membership yang mampu membuat pelanggan loyal datang ke satu tempat dengan alasan sederhana: karena menjadi member yang tentu saja memiliki privilese khusus dalam pelayanan. Fenomena ini sudah dicontoh oleh operator telekomunikasi seluler dengan Telkomsel Priority, Garuda Frequent Flyer, hingga ke membership Odiva yang terbukti mampu mengikat konsumennya lebih loyal. Membangun jaringan juga penting bagi wirausaha mula dengan beberapa cerita manis yang dilontarkan oleh kawan-kawan komunitas usaha mikro JRU dan Senity yang telah membuktikan kehebatan jaringan untuk merintis bisnis. Inspirasi langsung dari forum ini adalah motivasi untuk membuat forum selanjutnya yang nantinya diisi dengan sharing bisnis dari kerabat Wedangan yang berasal dari kawan-kawan komunitas Smart Entrepreneur Community (Senity). Nuansa kekerabatan dan fungsional dari membangun jaringan semakin menguat. Inilah yang menjadi salah satu sasaran ForWed karena kekuatannya adalah networking dan kesempatan untuk saling berinteraksi secara intensif. Terlebih dibangun dengan suasana tidak formal khas reriungan alias jagongan.
Dihadiri oleh beberapa figur pebisnis seperti Harjanto Halim (tokoh bisnis, pemilik PT Ulam Tiba Halim), Ken Marasuchi (motivator bisnis, pemilik PT Unity Network International), R.Y. Kristian Hardhianto (motivator bisnis dan praktisi perbankan), serta anggota komunitas wirausaha Smart Entrepreneur Community (Senity) dan segenap relawan Jaringan RumahUSAHA. Bayu Krisna mengantarkan inspirasinya dengan gaya khas seorang pembicara publik. Beliau menjelaskan jika di era hiperkompetisi seperti saat ini, jaringan menjadi salah satu aset berharga bagi pebisnis. Fenomena dunia pemasaran jaringan adalah salah satu fakta di mana jaringan dapat menjadi kartu mencapai kemapanan finansial. Di ranah usaha riil dicontohkan kekuatan membership yang mampu membuat pelanggan loyal datang ke satu tempat dengan alasan sederhana: karena menjadi member yang tentu saja memiliki privilese khusus dalam pelayanan. Fenomena ini sudah dicontoh oleh operator telekomunikasi seluler dengan Telkomsel Priority, Garuda Frequent Flyer, hingga ke membership Odiva yang terbukti mampu mengikat konsumennya lebih loyal. Membangun jaringan juga penting bagi wirausaha mula dengan beberapa cerita manis yang dilontarkan oleh kawan-kawan komunitas usaha mikro JRU dan Senity yang telah membuktikan kehebatan jaringan untuk merintis bisnis. Inspirasi langsung dari forum ini adalah motivasi untuk membuat forum selanjutnya yang nantinya diisi dengan sharing bisnis dari kerabat Wedangan yang berasal dari kawan-kawan komunitas Smart Entrepreneur Community (Senity). Nuansa kekerabatan dan fungsional dari membangun jaringan semakin menguat. Inilah yang menjadi salah satu sasaran ForWed karena kekuatannya adalah networking dan kesempatan untuk saling berinteraksi secara intensif. Terlebih dibangun dengan suasana tidak formal khas reriungan alias jagongan.