Workshop Penulisan Kreatif untuk Guru & Akademisi BLPT Techno Expo 2008
Dicari: Guru yang Penulis
Menjadi guru saat ini selain dituntut kompetensi dalam mengajar juga diwajibkan untuk lihai dalam menulis. Hal ini dikemukakan oleh Direktur Produksi Kelompok Agromedia Pustaka, Hikmat Kurnia yang sangat concern mengajak siapapun untuk menulis.
“Anda sebagai guru akan memiliki nilai tambah ketika Anda juga bisa mengaktualisasikan kompetensi Anda melalui buku,” ujarnya. Hikmat mengatakan, guru yang menulis adalah seorang yang bisa mengajar bukan hanya puluhan murid di kelas tetapi ribuan murid lainnya yang membaca buku karyanya. Selain Hikmat Kurnia, guru dan akademisi yang hadir juga dilatih untuk menulis secara komprehensif oleh beberapa profesional perbukuan lainnya dari Kelompok Penerbitan Agromedia Pustaka. “Menulis tidak harus urut, yang penting mulai dari bagian yang membuat Anda nyaman menulis,” ujar Lukito Adi yang kebagian membagikan tips dan trik dasar dalam menulis. Lukito Adi yang juga Pemimpin Redaksi Penerbit Agromedia Pustaka tersebut menyebutkan sebagian besar penulis memiliki titik kritis di 3 halaman pertama. “Setelah 3 halaman pertama, penulis akan relatif mudah untuk menyelesaikan karyanya. Usai Lukito, guru dan akademisi dibekali bagaimana menuangkan ide yang seringkali datang tiba-tiba. “Ide itu ibarat petir, datang tiba-tiba dan mengagetkan,” lanjut Fuad Izzudin yang melanjutkan bahasan dari Lukito Adi. Fuad kemudian melanjutkan dengan tips praktis untuk mencatat ide, “bawa apapun yang bisa untuk mencatat ide yang tiba-tiba terlintas di benak Anda”. Setelah berputar-putar menuliskan ide, peserta yang semakin bersemangat menulis “dihajar” dengan inspirasi dari Tanudi. “Banyak buku-buku yang bisa ditulis, seperti buku penunjang pelajaran,” tutur Manajer Produksi Kelompok Agromedia Pustaka ini. Perubahan kurikulum dan pertumbuhan kebutuhan di dunia pendidikan membuka peluang yang besar bagi guru untuk menulis kebutuhan referensi. “Yang tahu kebutuhan murid secara aktual khan Anda sebagai guru,” lanjutnya disambut tepuk tangan audiens. Workshop penulisan ini didedikasikan oleh Jaringan RumahUSAHA dan BLPT Techno Center Semarang untuk membangun sebuah komunitas pendidik yang juga penulis buku bermutu. “Keberadaan guru yang juga penulis diharapkan akan memberikan warna yang lain di dunia pendidikan kita,” ujar iLik sAs, Koordinator Relawan JRU ketika ditanya motivasi penyelenggaraan workshop ini.
“Anda sebagai guru akan memiliki nilai tambah ketika Anda juga bisa mengaktualisasikan kompetensi Anda melalui buku,” ujarnya. Hikmat mengatakan, guru yang menulis adalah seorang yang bisa mengajar bukan hanya puluhan murid di kelas tetapi ribuan murid lainnya yang membaca buku karyanya. Selain Hikmat Kurnia, guru dan akademisi yang hadir juga dilatih untuk menulis secara komprehensif oleh beberapa profesional perbukuan lainnya dari Kelompok Penerbitan Agromedia Pustaka. “Menulis tidak harus urut, yang penting mulai dari bagian yang membuat Anda nyaman menulis,” ujar Lukito Adi yang kebagian membagikan tips dan trik dasar dalam menulis. Lukito Adi yang juga Pemimpin Redaksi Penerbit Agromedia Pustaka tersebut menyebutkan sebagian besar penulis memiliki titik kritis di 3 halaman pertama. “Setelah 3 halaman pertama, penulis akan relatif mudah untuk menyelesaikan karyanya. Usai Lukito, guru dan akademisi dibekali bagaimana menuangkan ide yang seringkali datang tiba-tiba. “Ide itu ibarat petir, datang tiba-tiba dan mengagetkan,” lanjut Fuad Izzudin yang melanjutkan bahasan dari Lukito Adi. Fuad kemudian melanjutkan dengan tips praktis untuk mencatat ide, “bawa apapun yang bisa untuk mencatat ide yang tiba-tiba terlintas di benak Anda”. Setelah berputar-putar menuliskan ide, peserta yang semakin bersemangat menulis “dihajar” dengan inspirasi dari Tanudi. “Banyak buku-buku yang bisa ditulis, seperti buku penunjang pelajaran,” tutur Manajer Produksi Kelompok Agromedia Pustaka ini. Perubahan kurikulum dan pertumbuhan kebutuhan di dunia pendidikan membuka peluang yang besar bagi guru untuk menulis kebutuhan referensi. “Yang tahu kebutuhan murid secara aktual khan Anda sebagai guru,” lanjutnya disambut tepuk tangan audiens. Workshop penulisan ini didedikasikan oleh Jaringan RumahUSAHA dan BLPT Techno Center Semarang untuk membangun sebuah komunitas pendidik yang juga penulis buku bermutu. “Keberadaan guru yang juga penulis diharapkan akan memberikan warna yang lain di dunia pendidikan kita,” ujar iLik sAs, Koordinator Relawan JRU ketika ditanya motivasi penyelenggaraan workshop ini.