KABAR TERBARU UNISBANK SOCIALPRENEUR COMMUNITY
Mereka Bersiap Untuk Ekspos Usaha
Pembelajaran kewirausahaan di universitas tidak akan pernah menjadi sebuah proses nyata bila tidak ada pengalaman bisnis yang ditularkan. Unisbank Socialpreneur Community sebagai komunitas kewirausahaan sosial yang diinisiasi bersama antara JRU dan Unisbank berupaya memberikan pengalaman bisnis tersebut dalam sebuah model investasi bersama. 14 mahasiswa Unisbank terpilih untuk mendapatkan pengalaman pendampingan dan inisiasi bisnis tersebut.
Ada kesibukan tambahan baru bagi Janin Ardilla MS, mahasiswa semester 5 Fakultas Hukum Unisbank akhir-akhir ini. Tidak hanya berkuliah dan membantu ibunya di warung, dia kini harus belajar bersama dengan 2 rekan lainnya untuk menggeluti sebuah bisnis "clothing". Perempuan berjilbab ini asyik berdiskusi dengan pendampingnya, Heruningsih Kusumaningrum, tentang bagaimana mengatur arus kas bisnis. Sementara itu, dua rekannya yang lain, Fardhan dan Oki, asyik mendesain dan berdiskusi dengan Reza Dwi Purwanto, sang pemillik Hikaru Mangacloth yang juga relawan muda di JRU. Kesibukan seperti inilah yang dialami pula 11 mahasiswa Unisbank lainnya yang mendapatkan kesempatan untuk merealisasikan ide bisnis mereka bersama dengan relawan JRU.
Shanty Rosalia, relawan JRU yang menjadi koordinator dari program ini menjelaskan jika kegiatan pendampingan ini dimaksudkan sebagai sebuah implementasi pengetahuan dan uji coba nyali bisnis mereka. Mereka sebelumnya telah diseleksi oleh P2BK Unisbank sebagai nominator yang serius menyampaikan ide bisnis mereka ketika menjalani proses pendidikan kewirausahaan mereka di kampus. "Seleksi kami lebih kepada karakter pribadi mereka yang memiliki visi dan kemauan untuk serius mencoba pengalaman bisnis," tuturnya. Proses pendampingan yang berlangsung tidak hanya menghadapkan mereka dengan rangkaian membentuk bisnis yang kompleks tetapi juga belajar untuk menghadapi pasar yang ada.
Berdasarkan dialog dengan keinginan mereka, Tim Relawan JRU membagi mereka ke dalam 4 klaster bisnis. Keempatnya adalah kerajinan tangan, kuliner, "clothing", dan jasa grafika. Keempat klaster tersebut didampingi langsung oleh relawan JRU yang memiliki pengalaman praktis berbisnis di dunia tersebut. Janin dan kelompoknya tengah membangun sebuah bisnis "clothing" khas anak muda. Dari kerajinan akan muncul produk kotak tisu berbahan baku pelepah daun. Tim kuliner akan menyajikan konsep "coffee bar" yang menyuguhkan aneka kreasi kopi, coklat, dan pisang. Tak ketinggalan, ada jasa cetak kartu undangan nikah murah dari mereka yang belajar untuk merintis sebuah bisnis jasa grafika. 14 mahasiswa tersebut mendalami bisnisnya masing-masing agar dapat tampil dalam Ekspos Usaha Mahasiswa yang akan digelar 10-11 Januari 2012 mendatang di Kampus Unisbank Mugas.
Diakui oleh Heruningsih Kusumaningrum, salah satu relawan JRU yang menjadi pendamping bisnis, bisnis yang akan dibuka nantinya sifatnya memang masih sangat prematur. Pemahaman teman-teman mahasiswa ini akan operasional bisnis harus senantiasa didampingi. "Oleh karena itu, kami bukan hanya sekadar berdialog dengan mereka tetapi juga terlibat langsung dalam bisnis melalui investasi bersama," lanjutnya. Melalui investasi bersama inilah, mereka akan distimulasi untuk benar-benar membangun bisnis yang serius sebagai sebuah bekal ketika mereka lulus nanti. Melalui investasi ini, mereka diajak untuk dapat mengelola risiko dan berupaya keras untuk serius dengan apa yang mereka telah sepakati. "Kami berharap model pendampingan ini dapat setidaknya membuat teman-teman mahasiswa lebih bersepakat dan berkomitmen atas rencana bisnis yang telah mereka buat sebelumnya," ujarnya. Semoga melalui kegiatan ini tumbuh wirausaha-wirausaha muda baru yang berwawasan visioner dan berjiwa wirausaha sosial.
Ada kesibukan tambahan baru bagi Janin Ardilla MS, mahasiswa semester 5 Fakultas Hukum Unisbank akhir-akhir ini. Tidak hanya berkuliah dan membantu ibunya di warung, dia kini harus belajar bersama dengan 2 rekan lainnya untuk menggeluti sebuah bisnis "clothing". Perempuan berjilbab ini asyik berdiskusi dengan pendampingnya, Heruningsih Kusumaningrum, tentang bagaimana mengatur arus kas bisnis. Sementara itu, dua rekannya yang lain, Fardhan dan Oki, asyik mendesain dan berdiskusi dengan Reza Dwi Purwanto, sang pemillik Hikaru Mangacloth yang juga relawan muda di JRU. Kesibukan seperti inilah yang dialami pula 11 mahasiswa Unisbank lainnya yang mendapatkan kesempatan untuk merealisasikan ide bisnis mereka bersama dengan relawan JRU.
Shanty Rosalia, relawan JRU yang menjadi koordinator dari program ini menjelaskan jika kegiatan pendampingan ini dimaksudkan sebagai sebuah implementasi pengetahuan dan uji coba nyali bisnis mereka. Mereka sebelumnya telah diseleksi oleh P2BK Unisbank sebagai nominator yang serius menyampaikan ide bisnis mereka ketika menjalani proses pendidikan kewirausahaan mereka di kampus. "Seleksi kami lebih kepada karakter pribadi mereka yang memiliki visi dan kemauan untuk serius mencoba pengalaman bisnis," tuturnya. Proses pendampingan yang berlangsung tidak hanya menghadapkan mereka dengan rangkaian membentuk bisnis yang kompleks tetapi juga belajar untuk menghadapi pasar yang ada.
Berdasarkan dialog dengan keinginan mereka, Tim Relawan JRU membagi mereka ke dalam 4 klaster bisnis. Keempatnya adalah kerajinan tangan, kuliner, "clothing", dan jasa grafika. Keempat klaster tersebut didampingi langsung oleh relawan JRU yang memiliki pengalaman praktis berbisnis di dunia tersebut. Janin dan kelompoknya tengah membangun sebuah bisnis "clothing" khas anak muda. Dari kerajinan akan muncul produk kotak tisu berbahan baku pelepah daun. Tim kuliner akan menyajikan konsep "coffee bar" yang menyuguhkan aneka kreasi kopi, coklat, dan pisang. Tak ketinggalan, ada jasa cetak kartu undangan nikah murah dari mereka yang belajar untuk merintis sebuah bisnis jasa grafika. 14 mahasiswa tersebut mendalami bisnisnya masing-masing agar dapat tampil dalam Ekspos Usaha Mahasiswa yang akan digelar 10-11 Januari 2012 mendatang di Kampus Unisbank Mugas.
Diakui oleh Heruningsih Kusumaningrum, salah satu relawan JRU yang menjadi pendamping bisnis, bisnis yang akan dibuka nantinya sifatnya memang masih sangat prematur. Pemahaman teman-teman mahasiswa ini akan operasional bisnis harus senantiasa didampingi. "Oleh karena itu, kami bukan hanya sekadar berdialog dengan mereka tetapi juga terlibat langsung dalam bisnis melalui investasi bersama," lanjutnya. Melalui investasi bersama inilah, mereka akan distimulasi untuk benar-benar membangun bisnis yang serius sebagai sebuah bekal ketika mereka lulus nanti. Melalui investasi ini, mereka diajak untuk dapat mengelola risiko dan berupaya keras untuk serius dengan apa yang mereka telah sepakati. "Kami berharap model pendampingan ini dapat setidaknya membuat teman-teman mahasiswa lebih bersepakat dan berkomitmen atas rencana bisnis yang telah mereka buat sebelumnya," ujarnya. Semoga melalui kegiatan ini tumbuh wirausaha-wirausaha muda baru yang berwawasan visioner dan berjiwa wirausaha sosial.