Sukses Ditentukan dari Cara Melihat Masalah
Bagaimana cara seseorang melihat masalah sangat mempengaruhi cara seseorang bersikap dan berkehidupan. Orang-orang yang optimis akan sangat berbeda dengan orang-orang pesimis. Ketika mengerjakan sebuah pekerjaan, orang optimis akan terus bersemangat tanpa melihat dampak buruk yang ia sadari bisa mematahkan etos mereka begitu saja. Sebaliknya, orang pesimis hanya akan melihat dampak buruknya. Mereka ragu melakukannya hanya karena takut terjadi hal-hal negatif.
Beberapa orang lain justru beranggapan hidup ini tidak adil. Mereka melihat mengapa orang lain bisa menjadi sukses sedangkan mereka tidak. Misalnya ketika melihat artis di televisi, mereka akan merasa iri dengan kesuksesan artis-artis tersebut. Mereka hanya melihat hasil akhirnya saja hingga artis-artis tersebut bisa mendapatkan uang yang cukup besar hanya dengan menyanyi satu buah lagu. Orang-orang seperti ini tidak melihat proses yang sebelumnya artis-artis tersebut lalui.
Orang-orang dengan cara pandang seperti ini cenderung akan melihat semua permasalahan dari luarnya saja. Pemikiran mereka sangat pendek. Hingga bisa saja menganggap bahwa orang korupsi itu enak dan kaya. Kalaupun mendapatkan hukuman, hukuman tersebut ringan. Di benak mereka yang terpenting hanyalah hasil menjadi seorang yang kaya atau sukses tetapi tidak pernah melihat proses dan kemungkinan resiko yang akan terjadi.
Inilah contoh orang-orang yang bereaksi menurut apa yang dipikirkan, bukan berdasarkan kenyataan itu sendiri. Padahal akar dari segala sesuatu adalah cara kita melihat. Cara kita melihat mempengaruhi apa yang kita lakukan, dan apa yang kita lakukan mempengaruhi apa yang kita dapatkan. Proses melihat masalah inilah yang harus kita perbarui.
Bayangkan saja, untuk memberikan presentasi yang lamanya 15 menit atau 1 jam, dibutuhkan persiapan berjam-jam bahkan hingga berhari-hari. Jika kita menganggap persiapan tersebut menyebalkan atau menjemukan, maka kita akan tersiksa selama berjam-jam hanya untuk kesenangan 15 menit. Terlebih lagi, ditambah hasilnya yang kemungkinan tidak memuaskan. Tetapi bila kita menganggapnya sebagai sebuah perjalanan yang menyenangkan menuju kesuksesan, persiapan tersebut juga akan terasa ringan dan menyenangkan.
Oleh karena itu, ubahlah cara pandang kita terhadap sebuah tujuan. Tanamkan pada pikiran kita bahwa perjalanan untuk mencapai tujuan justru lebih menarik dibanding hasil itu sendiri. Apapun hasilnya tidak terlalu menarik dibandingkan perjalanannya. Teruslah berusaha menggapai keinginan walaupun batu kerikil menghadang, karena kesuksesan bisa ditentukan dari caramu melihat suatu masalah.
Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU
twitter: @saoriserena
Beberapa orang lain justru beranggapan hidup ini tidak adil. Mereka melihat mengapa orang lain bisa menjadi sukses sedangkan mereka tidak. Misalnya ketika melihat artis di televisi, mereka akan merasa iri dengan kesuksesan artis-artis tersebut. Mereka hanya melihat hasil akhirnya saja hingga artis-artis tersebut bisa mendapatkan uang yang cukup besar hanya dengan menyanyi satu buah lagu. Orang-orang seperti ini tidak melihat proses yang sebelumnya artis-artis tersebut lalui.
Orang-orang dengan cara pandang seperti ini cenderung akan melihat semua permasalahan dari luarnya saja. Pemikiran mereka sangat pendek. Hingga bisa saja menganggap bahwa orang korupsi itu enak dan kaya. Kalaupun mendapatkan hukuman, hukuman tersebut ringan. Di benak mereka yang terpenting hanyalah hasil menjadi seorang yang kaya atau sukses tetapi tidak pernah melihat proses dan kemungkinan resiko yang akan terjadi.
Inilah contoh orang-orang yang bereaksi menurut apa yang dipikirkan, bukan berdasarkan kenyataan itu sendiri. Padahal akar dari segala sesuatu adalah cara kita melihat. Cara kita melihat mempengaruhi apa yang kita lakukan, dan apa yang kita lakukan mempengaruhi apa yang kita dapatkan. Proses melihat masalah inilah yang harus kita perbarui.
Bayangkan saja, untuk memberikan presentasi yang lamanya 15 menit atau 1 jam, dibutuhkan persiapan berjam-jam bahkan hingga berhari-hari. Jika kita menganggap persiapan tersebut menyebalkan atau menjemukan, maka kita akan tersiksa selama berjam-jam hanya untuk kesenangan 15 menit. Terlebih lagi, ditambah hasilnya yang kemungkinan tidak memuaskan. Tetapi bila kita menganggapnya sebagai sebuah perjalanan yang menyenangkan menuju kesuksesan, persiapan tersebut juga akan terasa ringan dan menyenangkan.
Oleh karena itu, ubahlah cara pandang kita terhadap sebuah tujuan. Tanamkan pada pikiran kita bahwa perjalanan untuk mencapai tujuan justru lebih menarik dibanding hasil itu sendiri. Apapun hasilnya tidak terlalu menarik dibandingkan perjalanannya. Teruslah berusaha menggapai keinginan walaupun batu kerikil menghadang, karena kesuksesan bisa ditentukan dari caramu melihat suatu masalah.
Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU
twitter: @saoriserena