Pemimpin yang Berapresiasi
Siapa yang ingin mempunyai customer atau karyawan yang senantiasa loyal? Jelas, semua orang pasti mengidam-idamkannya. Ingat, ada pepatah mengatakan, “Meraih lebih mudah daripada mempertahankan”. Demikian pula yang biasa dialami oleh para pemilik usaha. Jelas memang, kalau mempertahankan para pelanggan maupun karyawan agar selalu loyal itu hal yang tidak semudah membalik telapak tangan.
Dalam hal ini pemimpin harus bisa memberikan apresiasi. Mengapa? Karena dengan apresiasi, suatu hubungan (relationship) seperti mendapatkan nutrisi yang akan mengembangkan hubungan sebelumnya menjadi lebih baik, hingga akhirnya bermuara pada kesetiaan atau loyalitas.
Hal ini pula yang tentu diinginkan seorang pemimpin terhadap orang-orang sekitarnya. Seorang pemimpin harus bisa menjadi panutan dapat memaknai arti itu secara luas sehingga dia mampu mendengarkan suara-suara hati baik dirinya maupun orang yang ada di sekitarnya. Untuk dapat memiliki motivasi yang kuat dalam meningkatkan kinerja maka diperlukan sosok yang dapat mengilhami atau menginspirasi yaitu pemimpin itu sendiri.
Tak hanya harus mampu menginspirasi baik dirinya maupun orang lain, pemimpin harus tahu bagaimana menyampaikan apresiasi tersebut dengan tujuan yang tepat. Dengan apresiasi tersebut tentunya akan dapat memunculkan inspirasi-inspirasi dan memberikan energi untuk meraih apa yang diinginkannya. Nah, dengan apresiasi dan stimulasi itulah mampu menciptakan tenaga yang mendorong kita meraih suatu tujuan.
Oleh karena itu, diperlukan apresiasi dari seorang pemimpin. Pemimpin yang menginspirasi memiliki kecenderungan untuk selalu memberikan apresiasi kepada orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang mampu memberikan apresiasi yang sifatnya lebih kepada behavior dalam arti yang luas, seperti sikap, motivasinya kepada orang yang dipimpin akan menjadi lebih bermakna dibandingkan dengan hanya sekadar material.
Dalam kehidupan sehari-hari, apresiasi bisa diterapkan dengan format yang sangat mendasar, yaitu dengan mengucapkan kata “terima kasih”. Dalam kehidupan berbisnis, apresiasi dapat berupa surprise marketing, merchandise, atau hanya dengan pujian terhadap produk yang berkaitan. Tidak perlu biaya yang tinggi, cukup dengan kesungguhan hati dan keikhlasan. Intinya, akuilah keberadaan semua orang dengan apresiasi, baik itu karyawan maupun pelanggan.
Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU
Dalam hal ini pemimpin harus bisa memberikan apresiasi. Mengapa? Karena dengan apresiasi, suatu hubungan (relationship) seperti mendapatkan nutrisi yang akan mengembangkan hubungan sebelumnya menjadi lebih baik, hingga akhirnya bermuara pada kesetiaan atau loyalitas.
Hal ini pula yang tentu diinginkan seorang pemimpin terhadap orang-orang sekitarnya. Seorang pemimpin harus bisa menjadi panutan dapat memaknai arti itu secara luas sehingga dia mampu mendengarkan suara-suara hati baik dirinya maupun orang yang ada di sekitarnya. Untuk dapat memiliki motivasi yang kuat dalam meningkatkan kinerja maka diperlukan sosok yang dapat mengilhami atau menginspirasi yaitu pemimpin itu sendiri.
Tak hanya harus mampu menginspirasi baik dirinya maupun orang lain, pemimpin harus tahu bagaimana menyampaikan apresiasi tersebut dengan tujuan yang tepat. Dengan apresiasi tersebut tentunya akan dapat memunculkan inspirasi-inspirasi dan memberikan energi untuk meraih apa yang diinginkannya. Nah, dengan apresiasi dan stimulasi itulah mampu menciptakan tenaga yang mendorong kita meraih suatu tujuan.
Oleh karena itu, diperlukan apresiasi dari seorang pemimpin. Pemimpin yang menginspirasi memiliki kecenderungan untuk selalu memberikan apresiasi kepada orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang mampu memberikan apresiasi yang sifatnya lebih kepada behavior dalam arti yang luas, seperti sikap, motivasinya kepada orang yang dipimpin akan menjadi lebih bermakna dibandingkan dengan hanya sekadar material.
Dalam kehidupan sehari-hari, apresiasi bisa diterapkan dengan format yang sangat mendasar, yaitu dengan mengucapkan kata “terima kasih”. Dalam kehidupan berbisnis, apresiasi dapat berupa surprise marketing, merchandise, atau hanya dengan pujian terhadap produk yang berkaitan. Tidak perlu biaya yang tinggi, cukup dengan kesungguhan hati dan keikhlasan. Intinya, akuilah keberadaan semua orang dengan apresiasi, baik itu karyawan maupun pelanggan.
Serena Marga
Wiramuda, Relawan JRU