#SinauBareng Bisnis Bersistem bersama Cahyadi J.Sukmono
Satu lagi sahabat komunitas Jaringan RumahUSAHA datang berkunjung ke Rumah Belajar. Cahyadi J. Sukmono secara khusus menyempatkan waktunya untuk datang berkenalan dan berbagi ilmu bersama Jaringan RumahUSAHA, pada Sabtu, 18 Mei 2013 kemarin. Pria yang besar di Lampung, Bandung, dan Jogja ini datang bersilaturahmi dengan para relawan sekaligus dan berbagi ilmu bersama para relawan Jaringan RumahUSAHA.
Cahyadi J. Sukmono sendiri adalah seorang pegiat entrepreneurship yang kini menjadi Founder Republik Entrepreneur dengan hashtag #bisnisbersistem. Kegiatannya berbisnis dimulai sejak ia berada di bangku kuliah, semester 2 di Sastra Jepang, UGM. Hingga kemudian dia drop out dan lebih memilih ke bidang bisnisnya. Menurutnya, sekali memasuki dunia kewirausahaan, tidak ada jalan untuk pulang kembali. “Ketika kita memutuskan untuk pulang, itu artinya kita memutuskan untuk kalah,” ujarnya.
Dalam kunjungannya ke komunitas JRU ini, pria yang juga CEO dan Senior Consultant Frontier Indonesia ini memberikan banyak sekali ilmu tentang bagaimana menciptakan dan mengembangkan bisnis yang sistematis. Ia mengemukakan, saat merasa bisnisnya sudah cukup bagus, bagaimana juga ia harus membuat sistem agar bisa ia serahkan untuk dikelola orang lain. Tetapi menurutnya, sebelum menyerahkan bisnis untuk dikelola orang lain, sistem bisnis harus sudah siap dan fokus pada satu jenis bisnis dulu.
Untuk bisa berkembang, bisnis harus melalui beberapa fase pertumbuhan bisnis : Perencanaan-Pengonsolidasian-Pertumbuhan-Penggandaan-Pemanfaatan. Pebisnis harus menyelesaikan konsolidasi dan menyamakan visinya. Bila tidak, hanya keserakahan yang akan mengikutinya. Terlebih lagi pada penduplikasian bisnis, Cahyadi menegaskan “Jangan pernah duplikasi bisnis, jk belum ada standarisasi, jika belum terbukti sustainable minimal 2 tahun.”
Lebih lanjut, iLik sAs pun menutup acara sekaligus menegaskan benang merah #SinauBareng yang diberi tema sama dengan hashtag Cahyadi J. Sukmono, Bisnis Bersistem tersebut. “Bisnis bersistem tIdak akan pernah berjalan sebelum kita sendiri sadar mengelola personal sistem. Pertama, kelola kesadaran diri, kemudian jadikan gerakan2 dirimu menjadi gerakan artistik,” ujar Founder Jaringan RumahUSAHA ini.
Cahyadi J. Sukmono sendiri adalah seorang pegiat entrepreneurship yang kini menjadi Founder Republik Entrepreneur dengan hashtag #bisnisbersistem. Kegiatannya berbisnis dimulai sejak ia berada di bangku kuliah, semester 2 di Sastra Jepang, UGM. Hingga kemudian dia drop out dan lebih memilih ke bidang bisnisnya. Menurutnya, sekali memasuki dunia kewirausahaan, tidak ada jalan untuk pulang kembali. “Ketika kita memutuskan untuk pulang, itu artinya kita memutuskan untuk kalah,” ujarnya.
Dalam kunjungannya ke komunitas JRU ini, pria yang juga CEO dan Senior Consultant Frontier Indonesia ini memberikan banyak sekali ilmu tentang bagaimana menciptakan dan mengembangkan bisnis yang sistematis. Ia mengemukakan, saat merasa bisnisnya sudah cukup bagus, bagaimana juga ia harus membuat sistem agar bisa ia serahkan untuk dikelola orang lain. Tetapi menurutnya, sebelum menyerahkan bisnis untuk dikelola orang lain, sistem bisnis harus sudah siap dan fokus pada satu jenis bisnis dulu.
Untuk bisa berkembang, bisnis harus melalui beberapa fase pertumbuhan bisnis : Perencanaan-Pengonsolidasian-Pertumbuhan-Penggandaan-Pemanfaatan. Pebisnis harus menyelesaikan konsolidasi dan menyamakan visinya. Bila tidak, hanya keserakahan yang akan mengikutinya. Terlebih lagi pada penduplikasian bisnis, Cahyadi menegaskan “Jangan pernah duplikasi bisnis, jk belum ada standarisasi, jika belum terbukti sustainable minimal 2 tahun.”
Lebih lanjut, iLik sAs pun menutup acara sekaligus menegaskan benang merah #SinauBareng yang diberi tema sama dengan hashtag Cahyadi J. Sukmono, Bisnis Bersistem tersebut. “Bisnis bersistem tIdak akan pernah berjalan sebelum kita sendiri sadar mengelola personal sistem. Pertama, kelola kesadaran diri, kemudian jadikan gerakan2 dirimu menjadi gerakan artistik,” ujar Founder Jaringan RumahUSAHA ini.