Dari Rapat Kerja #8 B2B
Hari ini, Rabu (12/06) bisa saja menjadi salah satu hari besar bagi Jaringan RumahUSAHA pada periode semester kedua tahun 2013. Tepat pada hari ini, JRU kembali mengadakan hajatan yang menjadi agenda rutin setiap semester yaitu Rapat Kerja. Tentu ada tema baru yang menjadi fokus dan prioritas komunitas dalam setiap penyelenggaraan Raker. Bertempat di Rumah Belajar, Jl. Brotojoyo 1G no.3-4 Semarang, Rapat Kerja yang ke-8 kali ini memilih tema “B2B” atau “Back to Basic”.
Jika sebelumnya diadakan pada bulan Januari 2013 bertempat di Ruang Amarta Ballroom, Grand Candi Hotel lantai 2. Penyelenggaraan Rapat Kerja kali ini lebih sederhana dengan duduk lesehan beralaskan tikar memutari ruangan. Ini merupakan kali kedua Rapat Kerja diadakan di Rumah Belajar JRU, setelah sebelumnya pernah diadakan Raker #6 “Tumbuh Tangguh dan Berkelanjutan” sekaligus peresmian nama untuk ruangan seluas 60 m2 tersebut.
Adapun Heruningsih Kusumaningrum sebagai Ketua Panitia memberikan sambutan pembukaan. Ibu dari 2 anak yang sering disapa dengan panggilan Nining ini pun mengartikan filosofi angka 8 sebagai angka yang tidak berujung dan selalu konsisten. Dilanjutkan dengan Agung Kurniawan sebagai Ketua Yayasan sekaligus pencetus tema Raker ke-8 kali ini, yang memaparkan penjelasan tentang tema Back to Basic.
Alasan pemilihan utama dari tema ini sebenarnya adalah bagian dari saling mengingatkan bahwa dalam dinamika dan perkembangan apapun, kita tetap harus berpedoman pada esensi awal komunitas ini. Pilihan yang terkadang berat itu menjadi ringan karena forum diajak untuk kembali memaknai nilai inti JRU yaitu “Berprestasi dan Berbuat baik”. Orientasi komunitas yang bertumpu pada proses mengajarkan jika pertumbuhan mentalitas menjadi lebih prioritas ketimbang sekadar pencapaian omzet atau apapun yang sifatnya kuantitatif.
“Dinamika komunitas kita berkembang terus-menerus sesuai dengan pertumbuhan diri dan jaman. Tetapi di dalam dinamika tersebut, filosofi Berprestasi dan Berbuat baik harus tetap menjadi pondasi, di mana kita harus senantiasa menumbuhkan kader-kader baru sebagai bagian dari proses regenerasi. Mari kita merapatkan hati dan fisik memahami peranan, fungsi, dan eksistensi kita sesuai esensinya. Mari kembali ke inti kita, kembali ke sebuah pemahaman semangat prestatif dan berbuat baik,” papar pria kelahiran Bogor ini.
Lebih lanjut lagi, Raker dilanjutkan dengan paparan kinerja Jaringan RumahUSAHA selama 6 bulan terakhir serta diskusi dan evaluasi di mana dicontohkan prestasi-prestasi usaha dari beberapa kader muda, seperti Reza dengan Hikaru Manga Cloth-nya, Aris dengan Rumah Trading, Taufan dengan Terminal Undangan, dan Arif Yudith dengan usaha barunya 3fana Video Shooting.
Sebagai penutup, iLik sAs sebagai Ketua Dewan Pendiri JRU pun memberikan refleksi. Mengambil benang merah dari kegiatan ini pun ia menjelaskan betapa pentingnya untuk terus belajar dan mendekatkan diri berkomunitas. Tak kurang, ia juga memberikan wejangan bagaimana cerdas menjadi pendamping bisnis. “Pendampingan bukan sekadar memberi inspirasi & memotivasi. Tapi harus sanggup memberikan contoh langsung (teladan) terus-menerus,” ucapnya.
Jika sebelumnya diadakan pada bulan Januari 2013 bertempat di Ruang Amarta Ballroom, Grand Candi Hotel lantai 2. Penyelenggaraan Rapat Kerja kali ini lebih sederhana dengan duduk lesehan beralaskan tikar memutari ruangan. Ini merupakan kali kedua Rapat Kerja diadakan di Rumah Belajar JRU, setelah sebelumnya pernah diadakan Raker #6 “Tumbuh Tangguh dan Berkelanjutan” sekaligus peresmian nama untuk ruangan seluas 60 m2 tersebut.
Adapun Heruningsih Kusumaningrum sebagai Ketua Panitia memberikan sambutan pembukaan. Ibu dari 2 anak yang sering disapa dengan panggilan Nining ini pun mengartikan filosofi angka 8 sebagai angka yang tidak berujung dan selalu konsisten. Dilanjutkan dengan Agung Kurniawan sebagai Ketua Yayasan sekaligus pencetus tema Raker ke-8 kali ini, yang memaparkan penjelasan tentang tema Back to Basic.
Alasan pemilihan utama dari tema ini sebenarnya adalah bagian dari saling mengingatkan bahwa dalam dinamika dan perkembangan apapun, kita tetap harus berpedoman pada esensi awal komunitas ini. Pilihan yang terkadang berat itu menjadi ringan karena forum diajak untuk kembali memaknai nilai inti JRU yaitu “Berprestasi dan Berbuat baik”. Orientasi komunitas yang bertumpu pada proses mengajarkan jika pertumbuhan mentalitas menjadi lebih prioritas ketimbang sekadar pencapaian omzet atau apapun yang sifatnya kuantitatif.
“Dinamika komunitas kita berkembang terus-menerus sesuai dengan pertumbuhan diri dan jaman. Tetapi di dalam dinamika tersebut, filosofi Berprestasi dan Berbuat baik harus tetap menjadi pondasi, di mana kita harus senantiasa menumbuhkan kader-kader baru sebagai bagian dari proses regenerasi. Mari kita merapatkan hati dan fisik memahami peranan, fungsi, dan eksistensi kita sesuai esensinya. Mari kembali ke inti kita, kembali ke sebuah pemahaman semangat prestatif dan berbuat baik,” papar pria kelahiran Bogor ini.
Lebih lanjut lagi, Raker dilanjutkan dengan paparan kinerja Jaringan RumahUSAHA selama 6 bulan terakhir serta diskusi dan evaluasi di mana dicontohkan prestasi-prestasi usaha dari beberapa kader muda, seperti Reza dengan Hikaru Manga Cloth-nya, Aris dengan Rumah Trading, Taufan dengan Terminal Undangan, dan Arif Yudith dengan usaha barunya 3fana Video Shooting.
Sebagai penutup, iLik sAs sebagai Ketua Dewan Pendiri JRU pun memberikan refleksi. Mengambil benang merah dari kegiatan ini pun ia menjelaskan betapa pentingnya untuk terus belajar dan mendekatkan diri berkomunitas. Tak kurang, ia juga memberikan wejangan bagaimana cerdas menjadi pendamping bisnis. “Pendampingan bukan sekadar memberi inspirasi & memotivasi. Tapi harus sanggup memberikan contoh langsung (teladan) terus-menerus,” ucapnya.