JRU Buka Bulan Juli dengan #SinauBareng Sedulur
“Proses Kreatif JRU Bandung” bersama Budhe Rita
Mentari di Bulan Juli baru saja terbit. Ide-ide kreatif terus bergulir untuk menciptakan kegiatan-kegiatan yang senantiasa memberi manfaat. Salah satunya adalah #SinauBareng Sedulur yang ditelurkan oleh Rumah Belajar Jaringan RumahUSAHA di Bulan Juli ini. Mengapa dinamakan #SinauBareng Sedulur? Karena pada Sinau Bareng kali ini kita tak hanya bisa belajar dari tamu-tamu luar, tetapi justru kita juga bisa banyak belajar dari sesama saudara di dalam JRU.
Dimulai dengan kesempatan istimewa untuk belajar dari Budhe Rita dan Keluarga, Sinau Bareng Sedulur yang berlangsung Rabu, 03 Juli 2013 kemarin ini diberi tema “Proses Kreatif JRU Bandung”. Budhe Rita adalah salah satu sosok fenomenal yang hadir menjadi bagian kekayaan JRU. Wanita bernama lengkap Noverita ini pun bercerita bergabungnya di JRU sendiri adalah cerita yang sungguh mengharu-biru. Siapa sangka bisnisnya bersama keluarga yang dirintis sekian lama dan telah membesar tiba-tiba mengalami cobaan besar.
Pada 2006, Budhe terpaksa merelakan perusahaannya bersama keluarga harus ditutup karena dampak Subprime Mortgage Crisis. Kejatuhan itu berangsur parah dan memburuk ketika suami Budhe Rita menderita sakit dan hutang pun mulai menumpuk. Pada saat itulah, apapun dilakukan Budhe Rita demi membantu perekonomian keluarga, dari menjahit sampai membuat kue. Beberapa saudara pun kemudian mencoba memberikan solusi agar Budhe Rita bergabung dengan JRU dan membangun bisnis Blanko Undangan.
Bermula dari kegagalannya membangun bisnis keluarga itulah, ia kemudian mencoba bangkit kembali dengan bergabung JRU dan akhirnya memutuskan untuk benar-benar mendirikan usaha Blanko Undangan dengan bendera Fadhil. Bahkan Keluarga Budhe Rita sempat ragu keberhasilan Usaha Blanko tersebut saat awal mula pendirian, tetapi Budhe dan Keluarga terus belajar sekalipun di dunia bisnis yang ia tidak tahu-menahu sebelumnya.
Budhe Rita kembali diuji, suami yang dicintainya meninggal dunia dan hutang beliau harus ditanggung seorang diri. Beberapa cobaan yang menghantam sama sekali tidak membuatnya patah semangat. Budhe Rita berlogika bahwa Tuhan telah mengkaruniainya dua putra, pasti ada energi yang disiapkan untuk menjalani hidup. Justru Budhe Rita terlihat semakin tangguh dan terus belajar membangun bisnis-bisnis barunya melalui proses kreatif.
Secercah jalan keluar pun ditemuinya, usaha Blanko Undangan yang dirintisnya beberapa waktu lalu mulai membuahkan hasil dan hidupnya berangsur membaik. Kini keragu-raguan yang pernah menggelayuti keluarganya pada saat lalu, telah berhasil dipecahkan dengan kata "kesuksesan" yang diraih Budhe Rita melalui usaha-usaha kreatifnya. 3 usaha kreatif berbendera Fadhil, Rizki, dan Tas Ebony sudah berhasil ia buktikan. Berbekal kreativitasnya membangun istana bisnis baru itu pula, tidak lama lagi ia akan merambah bisnis baru seperti toko kertas dan managemen forex.
Akhir kata, Budhe Rita menyampaikan bahwa Keberhasilan Keluarga adalah bagaimana seorang Ibu harus bisa membimbing anak-anaknya ke arah yang baik dan benar. “Suatu negara akan baik ketika para wanitanya baik”, tuturnya.
Dimulai dengan kesempatan istimewa untuk belajar dari Budhe Rita dan Keluarga, Sinau Bareng Sedulur yang berlangsung Rabu, 03 Juli 2013 kemarin ini diberi tema “Proses Kreatif JRU Bandung”. Budhe Rita adalah salah satu sosok fenomenal yang hadir menjadi bagian kekayaan JRU. Wanita bernama lengkap Noverita ini pun bercerita bergabungnya di JRU sendiri adalah cerita yang sungguh mengharu-biru. Siapa sangka bisnisnya bersama keluarga yang dirintis sekian lama dan telah membesar tiba-tiba mengalami cobaan besar.
Pada 2006, Budhe terpaksa merelakan perusahaannya bersama keluarga harus ditutup karena dampak Subprime Mortgage Crisis. Kejatuhan itu berangsur parah dan memburuk ketika suami Budhe Rita menderita sakit dan hutang pun mulai menumpuk. Pada saat itulah, apapun dilakukan Budhe Rita demi membantu perekonomian keluarga, dari menjahit sampai membuat kue. Beberapa saudara pun kemudian mencoba memberikan solusi agar Budhe Rita bergabung dengan JRU dan membangun bisnis Blanko Undangan.
Bermula dari kegagalannya membangun bisnis keluarga itulah, ia kemudian mencoba bangkit kembali dengan bergabung JRU dan akhirnya memutuskan untuk benar-benar mendirikan usaha Blanko Undangan dengan bendera Fadhil. Bahkan Keluarga Budhe Rita sempat ragu keberhasilan Usaha Blanko tersebut saat awal mula pendirian, tetapi Budhe dan Keluarga terus belajar sekalipun di dunia bisnis yang ia tidak tahu-menahu sebelumnya.
Budhe Rita kembali diuji, suami yang dicintainya meninggal dunia dan hutang beliau harus ditanggung seorang diri. Beberapa cobaan yang menghantam sama sekali tidak membuatnya patah semangat. Budhe Rita berlogika bahwa Tuhan telah mengkaruniainya dua putra, pasti ada energi yang disiapkan untuk menjalani hidup. Justru Budhe Rita terlihat semakin tangguh dan terus belajar membangun bisnis-bisnis barunya melalui proses kreatif.
Secercah jalan keluar pun ditemuinya, usaha Blanko Undangan yang dirintisnya beberapa waktu lalu mulai membuahkan hasil dan hidupnya berangsur membaik. Kini keragu-raguan yang pernah menggelayuti keluarganya pada saat lalu, telah berhasil dipecahkan dengan kata "kesuksesan" yang diraih Budhe Rita melalui usaha-usaha kreatifnya. 3 usaha kreatif berbendera Fadhil, Rizki, dan Tas Ebony sudah berhasil ia buktikan. Berbekal kreativitasnya membangun istana bisnis baru itu pula, tidak lama lagi ia akan merambah bisnis baru seperti toko kertas dan managemen forex.
Akhir kata, Budhe Rita menyampaikan bahwa Keberhasilan Keluarga adalah bagaimana seorang Ibu harus bisa membimbing anak-anaknya ke arah yang baik dan benar. “Suatu negara akan baik ketika para wanitanya baik”, tuturnya.