Memanfaatkan Kecemasan Menjadi Positif
Seringkali kita mendengar bahwa kecemasan selalu mengandung unsur negatif dalam kehidupan kita. Hal tersebut dianggap negatif karena orang yang cemas cenderung kesulitan untuk berpikir secara jernih dan logis. Sehingga tidak heran, seseorang yang sedang mengalami kecemasan akan mengambil langkah pendek yang tanpa pertimbangan. Ketidaktenangan dalam mengambil keputusan akan berdampak pada munculnya permasalahan yang baru.
Dari makin banyaknya permasalahan yang semakin menumpuk, maka seringkali seseorang yang sering ceman juga rentan terhadap permasalahan fisik yang seringkali tak bisa dijelaskan secara medis. Seperti sakit kepala yang tak kunjung hilang, jantung yang sering berdebar, bahkan hingga bisa juga menyebabkan kelumpuhan. Memang tak bisa dipungkiri bahwa pikiran dan fisiologis memiliki suatu koneksi yang bila salah satunya tidak stabil maka dapat berdampak pada sisi lainnya.
Walaupun kecemasan sering dianggap sebagai sumber pencetus masalah, namun ternyata ada hal yang menarik bila kita mau melihat dari sisi sebaliknya. Kecemasan yang positif bisa kita pahami sebagai sesuatu yang membuat kita menjadi lebih siaga serta antisipatif. Ibaratnya, saat kita mengalami suatu masalah yang membuat kita cemas, maka kita bisa memikirkan tentang resiko yang terburuk yang akan terjadi. Saat kita telah mengetahui secara mental apa resiko yang mungkin terjadi, maka kita bisa mulai memindahkan fokus kita pada langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan sebagai solusi antisipatif dari resiko yang muncul.
Hal yang perlu disadari ialah, masalah akan semakin besar saat kita hanya fokus pada rasa cemas yang muncul. Oleh karena itu, salah satu cara yang bisa kita lakukan yaitu merubah fokus untuk menggerakkan logika. Tak ada salahnya memanfaatkan cemas menjadi salah satu sumber penggerak dalam hidup kita. Sebab, kitalah yang mengontrol kecemasan bukan sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Silahkan isi komentar ...