Mengontrol Emosi Mempermudah Jalan Hidup
Hal yang membedakan kita dengan robot ialah soal emosi.
Sepintar-pintarnya robot yang telah dibuat, namun tetap saja hingga saat ini
masih belum ada robot yang memiliki emosi sekompleks yang dimiliki oleh
manusia.
Emosi merupakan luapan yang muncul dari dalam diri
seseorang. Biasanya emosi muncul saat kita bereaksi pada sesuatu hal, misalnya
saat kita mendapatkan kejutan maka emosi bahagia yang akan muncul dalam diri,
saat kita sedang mengalami sesuatu yang tidak membahagiakan maka respon emosi
yang muncul bisa sedih atau bisa juga menjadi marah dan menangis.
Seringkali kita merasa emosilah yang sering mengontrol diri
kita. Misalnya saja saat kita sedang dalam suasana hati yang buruk, maka
perilaku kita juga ikut menjadi buruk, menjadi mudah marah pada orang lain dan
tidak enak diajak untuk berkomunikasi. Nah… sebenarnya disinilah peran
pengendalian emosi dalam diri kita. Kita sebagai manusia tidak hanya dikarunia
hati untuk merasakan emosi semata, namun juga dikarunia otak yang dapat
difungsikan untuk berpikir menggunakan logika.
Bila dicermati, seringkali emosi yang muncul diakibatkan
oleh distorsi persepsi yang kita alami. Misalnya banyaknya opini-opini yang muncul
di sosial media akan mudah membuat kita menjadi emosi bila tidak menelaahnya
terlebih dahulu. Dengan menelaah segala sesuatunya lebih dalam maka sama saja
kita memfungsikan pikiran kita untuk berlogika. Karena apa yang kita lihat,
kita dengar dan kita rasakan itu selalu benar.
Saat kita sudah bisa mengendalikan emosinya dengan baik,
maka akan dengan mudah terhindar dari keadaan emosi yang lepas kontrol. Karena saat
kita lepas kontrol, maka segala sesuatu yang telah dibangun dengan susah payah
akan lenyap dalam waktu sekejap. Bisa dalam ranah hubungan di lingkungan
sosial, maupun dalam hubungan berbisnis ataupun pekerjaan.
Hal yang bisa kita lakukan untuk tetap tenang dalam
menghadapi permasalahan yang berisiko memunculkan luapan emosi yang berlebihan
ialah menggunakan nalar sebagaimana mestinya. Tak perlu terlalu fokus pada
permasalahan yang seringkali membuat kita sulit untuk berpikir secara jernih.
Baik luapan emosi kegembiraan kesedihan dan kemarahan jangan sampai
menghanyutkan diri kita. Karena saat kita terhanyut, maka bukan diri kita saja
yang akan merasakan akibatnya, namun juga bisa berdampak pada orang sekeliling
kita seperti keluarga. Maka selalu ingatkan diri untuk tetap tenang dalam
mengahadi segala sesuatunya. Karena saat kita tenang, maka kita akan lebih
jernih dalam berlogika.
Tidak ada komentar:
Silahkan isi komentar ...